Sejak Kecil, Co-Pilot QZ8501 Sudah Bermimpi Terbangkan Pesawat
A
A
A
PARIS - Renne Plesel, adik dari Remi Plesel, Co-pilot pesawat AirAsia QZ8501, menceritakan sedikit kehidupan masa kecil sang kakak. Menurut Renne, menjadi seorang pilot adalah impian kakaknya sejak masih kanak-kanak.
"Ketika dia masih sangat muda, itu adalah mimpinya untuk menjadi pilot dan saat ini mimpinya sudah menjadi kenyataan. Dia berada di Indonesia selama tiga tahun, dia adalah seorang pilot yang sangat baik, salah satu yang sangat baik," ungkap Renne.
Renne juga menyebut kakaknya adalah seorang yang sangat baik, secara pribadi maupun dalam hal pekerjaan. “Dunia penerbangan adalah gairahnya semenjak kecil,” ucap Renne saat melakukan wawancara dengan media di Prancis, seperti dilansir Reuters, Senin (29/12/2014).
Dirinya juga mengaku pasrah atas nasib kakaknya tersebut. Menurutnya, kecil kemungkinan untuk seseorang bisa selamat dalam sebuah kecelakaan pesawat. “Ketika pesawat jatuh, hampir tidak ada yang selamat,” ungkapnya.
Renne hanya berharap pesawat tersebut bisa ditemukan, dan dirinya berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan penjelasan kepada keluarganya mengenai apa yang terjadi pada pesawat tersebut.
Senada dengan Renne, Ibunda Plesel, yakni Rolande Peronet-Plesel mengaku pasrah mengenai nasih anaknya tersebut. Karena menurutnya sangat sulit untuk bisa menemukan sebuah pesawat yang tiba-tiba hilang, mengacu pada insiden MH370.
"Ketika dia masih sangat muda, itu adalah mimpinya untuk menjadi pilot dan saat ini mimpinya sudah menjadi kenyataan. Dia berada di Indonesia selama tiga tahun, dia adalah seorang pilot yang sangat baik, salah satu yang sangat baik," ungkap Renne.
Renne juga menyebut kakaknya adalah seorang yang sangat baik, secara pribadi maupun dalam hal pekerjaan. “Dunia penerbangan adalah gairahnya semenjak kecil,” ucap Renne saat melakukan wawancara dengan media di Prancis, seperti dilansir Reuters, Senin (29/12/2014).
Dirinya juga mengaku pasrah atas nasib kakaknya tersebut. Menurutnya, kecil kemungkinan untuk seseorang bisa selamat dalam sebuah kecelakaan pesawat. “Ketika pesawat jatuh, hampir tidak ada yang selamat,” ungkapnya.
Renne hanya berharap pesawat tersebut bisa ditemukan, dan dirinya berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan penjelasan kepada keluarganya mengenai apa yang terjadi pada pesawat tersebut.
Senada dengan Renne, Ibunda Plesel, yakni Rolande Peronet-Plesel mengaku pasrah mengenai nasih anaknya tersebut. Karena menurutnya sangat sulit untuk bisa menemukan sebuah pesawat yang tiba-tiba hilang, mengacu pada insiden MH370.
(esn)