Kata Khamenei, Yesus tak Ampuni Kebrutalan AS dan Israel
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menulis rangkaian kultwit (kuliah Twitter) yang berisi kecaman terhadap aksi rasisme di Amerika Serikat (AS) dan kebrutalan Israel. Dalam kultwit-nya, dia menyinggung penderitaan Yesus.
Rangkaian tweet Khamenei itu untuk mengecam kebrutalan polisi Ferguson, AS terhadap warga kulit hitam keturunan Afrika. Khamenei menganggap kebrutalan itu kontra dengan pesan Yesus dalam Alkitab.
“Yesus mengalami penderitaan untuk menentang tiran, yang telah menempatkan manusia di neraka. Sementara ia mendukung kaum tertindas,” tulis Khamenei, melalui akun @khamenei_ir, dengan tagar. #Ferguson.
Dalam salah satu tweet, Khamenei juga menuliskan penderitaan rakyat Palestina di Gaza akibat penindasan Israel. Menurutnya, andai Yesus ada di dunia saat ini, dia tidak akan memaafkan rasisme di AS dan penindasan oleh Israel.
”Kalau Yesus di antara kita hari ini, dia tidak akan mengampuni keduanya, dan melawan arogansi dan mendung kaum tertindas,” lanjut tweet Khamenei yang ikut menyertakan tagar #Gaza.
Rangkaian tweet Khamenei itu ditulis hari Minggu kemarin. Namun, sejatinya ini bukan yang pertama kalinya akun Twitter Khamenei mengecam AS atas kebrutalan polisinya terhadap orang-orang kulit hitam.
Ketika remaja kulit hitam, Michael Brown, ditembak mati polisi kulit putih, Darren Wilson, di Ferguson, Missouri, pada 9 Agustus 2014 lalu Khamenei juga mengecam AS.
Rangkaian tweet Khamenei itu untuk mengecam kebrutalan polisi Ferguson, AS terhadap warga kulit hitam keturunan Afrika. Khamenei menganggap kebrutalan itu kontra dengan pesan Yesus dalam Alkitab.
“Yesus mengalami penderitaan untuk menentang tiran, yang telah menempatkan manusia di neraka. Sementara ia mendukung kaum tertindas,” tulis Khamenei, melalui akun @khamenei_ir, dengan tagar. #Ferguson.
Dalam salah satu tweet, Khamenei juga menuliskan penderitaan rakyat Palestina di Gaza akibat penindasan Israel. Menurutnya, andai Yesus ada di dunia saat ini, dia tidak akan memaafkan rasisme di AS dan penindasan oleh Israel.
”Kalau Yesus di antara kita hari ini, dia tidak akan mengampuni keduanya, dan melawan arogansi dan mendung kaum tertindas,” lanjut tweet Khamenei yang ikut menyertakan tagar #Gaza.
Rangkaian tweet Khamenei itu ditulis hari Minggu kemarin. Namun, sejatinya ini bukan yang pertama kalinya akun Twitter Khamenei mengecam AS atas kebrutalan polisinya terhadap orang-orang kulit hitam.
Ketika remaja kulit hitam, Michael Brown, ditembak mati polisi kulit putih, Darren Wilson, di Ferguson, Missouri, pada 9 Agustus 2014 lalu Khamenei juga mengecam AS.
(mas)