Tragedi Kapal Oryong 501, 18 WNI Masih Hilang
A
A
A
JAKARTA - Masih ada 18 warga negara Indonesia (WNI) yang masih hilang dalam tragedi karamnya kapal Oryong, milik Korea Selatan di wilayah Rusia.
Pencarian korban kapal pencari ikan Oryong 501 masih terus dilakukan. Setidaknya 17 anak buah kapal (ABK) WNI sudah berhasil dievakuasi dengan 14 tewas dan tiga selamat.
"Masih ada 18 ABK asal Indonesia yang masih hilang dalam insiden tersebut," ucap Deputi Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Lalu Muhamad Iqbal, pada Kamis (18/12/2014).
Cuaca buruk, menurut Iqbal, menjadi hambatan proses pencarian belasan WNI. Cuaca di selat Bering, Rusia, di mana kapal itu karam memang dikenal dengan cuacanya yang ekstrem.
Menurut Iqbal, para korban yang sudah ditemukan, baik yang selamat atau pun yang tewas sudah dibawa ke Busan, Korea Selatan. "Mereka mungkin akan tiba di Busan tanggal 26 Desember mendatang," ujar Iqbal.
Sesampainya di Busan, para korban tewas akan langsung diidentifikasi. Indonesia juga akan mengirimkan tim untuk membantu proses identifikasi para korban kapal nahas tersebut.
Pencarian korban kapal pencari ikan Oryong 501 masih terus dilakukan. Setidaknya 17 anak buah kapal (ABK) WNI sudah berhasil dievakuasi dengan 14 tewas dan tiga selamat.
"Masih ada 18 ABK asal Indonesia yang masih hilang dalam insiden tersebut," ucap Deputi Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Lalu Muhamad Iqbal, pada Kamis (18/12/2014).
Cuaca buruk, menurut Iqbal, menjadi hambatan proses pencarian belasan WNI. Cuaca di selat Bering, Rusia, di mana kapal itu karam memang dikenal dengan cuacanya yang ekstrem.
Menurut Iqbal, para korban yang sudah ditemukan, baik yang selamat atau pun yang tewas sudah dibawa ke Busan, Korea Selatan. "Mereka mungkin akan tiba di Busan tanggal 26 Desember mendatang," ujar Iqbal.
Sesampainya di Busan, para korban tewas akan langsung diidentifikasi. Indonesia juga akan mengirimkan tim untuk membantu proses identifikasi para korban kapal nahas tersebut.
(mas)