Muat Iklan Yahudi Biang Tsunami Koran Jepang Minta Maaf
A
A
A
TOKYO - Koran konservatif di Jepang, Sankei Shimbun, meminta maaf karena memuat iklan buku berisi “Yahudi biang tsunami 2011”.
Buku itu ditulis dan diiklankan Richard Koshimizu, wartawan gadungan dan aktivis di Jepang. Dalam bukunya, dia menulis bahwa orang Yahudi berada di balik bencana gempa bumi dan tsunami dahysat yang meluluhlantakkan Jepang tahun 2011.
Selaiin itu, dia juga menyalahkan orang Yahudi dalam teror di gedung WTC Amerika Serikat pada 11 Setember 2001 atau dikenal sebagai teror 9/11.
Iklan bernada anti-Semit itu dimuat di koran Jepang pada 26 November 2014. Koshimizu telah mengklaim bahwa Holocaust—pembantaian Nazi pada kaum Yahudi— adalah karangan untuk membangun negara Israel.
”Hal ini sangat disesalkan bahwa iklan dengan konten ini dimuat dan disampaikan kepada pembaca kami, dan kami sangat meminta maaf kepada pembaca dan orang-orang dari komunitas Yahudi," kata Pemimpin media itu, Takamitsu Kumasaka dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di koran Jepang tersebut.
”Itu jelas ada kesalahan dalam screening iklan kami,” katanya lagi, Sabtu (6/12/2014), seperti dikutip AFP. Gara-gara iklan itu, dia menerima surat protes dari Abraham Cooper, tokoh dari kelompok hak asasi manusia di Yahudi Simon Wiesenthal Center. ”The Sankei menganggap Holocaust oleh Nazi sebagai kejahatan keji.”
Buku itu ditulis dan diiklankan Richard Koshimizu, wartawan gadungan dan aktivis di Jepang. Dalam bukunya, dia menulis bahwa orang Yahudi berada di balik bencana gempa bumi dan tsunami dahysat yang meluluhlantakkan Jepang tahun 2011.
Selaiin itu, dia juga menyalahkan orang Yahudi dalam teror di gedung WTC Amerika Serikat pada 11 Setember 2001 atau dikenal sebagai teror 9/11.
Iklan bernada anti-Semit itu dimuat di koran Jepang pada 26 November 2014. Koshimizu telah mengklaim bahwa Holocaust—pembantaian Nazi pada kaum Yahudi— adalah karangan untuk membangun negara Israel.
”Hal ini sangat disesalkan bahwa iklan dengan konten ini dimuat dan disampaikan kepada pembaca kami, dan kami sangat meminta maaf kepada pembaca dan orang-orang dari komunitas Yahudi," kata Pemimpin media itu, Takamitsu Kumasaka dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di koran Jepang tersebut.
”Itu jelas ada kesalahan dalam screening iklan kami,” katanya lagi, Sabtu (6/12/2014), seperti dikutip AFP. Gara-gara iklan itu, dia menerima surat protes dari Abraham Cooper, tokoh dari kelompok hak asasi manusia di Yahudi Simon Wiesenthal Center. ”The Sankei menganggap Holocaust oleh Nazi sebagai kejahatan keji.”
(mas)