China Diduga Kembangkan Drone Supersonik
A
A
A
BEIJING - China diam-diam mempunyai drone atau pesawat nirawak yang dikenal sebagai Dark Sword. Drone jenis itu diduga sedangkan dikembangkan menjadi drone supersonik.
China pernah menerbangkan drone Dark Sword dalam acara Zhuhai Airshow di Provinsi Guangdong, China selatan pada tahun 2006. Kala itu, China menamakan drone itu dengan nama "Anjian".
Sejak itu, keberadaannya dirahasiakan. Namun, para ahli meyakini, drone itu sedang dikembangkan menjadi drone supersonik.
Media China, CCTV, melaporkan beberapa proyek telah dihapus karena dana tidak mencukupi. Namun, laporan itu diduga untuk menutupi proyek pengembangan drone supersonik yang memang dirahasiakan China.
Ahli penerbangan Cina, Fu Qianshao, kepada CCTV, mengaku tidak tahu jika drone atau unmanned aerial vehicle (UAV) China itu sedang dikembangkann menjadi UAV supersonik. Jika dugaan itu benar, maka China menjadi negara pertama yang sukses memiliki drone supersonik.
Kendati belum tahu rencana rahasia China itu, Fu mengaku tidak terkejut dengan laporan itu. Media China tersebut melaporkan sekilas tentang spesifikasi drone Dark Sword milik Beijing.”(Drone) ini kurang penekanan jika dibandingkan dengan drone siluman lainnya seperti UVA 601-S, tetapi sebaliknya lebih menekankan pada manuver,” tulis media China tersebut yang dilansir Daily Mail, Selasa (25/11/2014).
Para pengembang drone sebelumnya juga menyatakan, bahwa fokus utama pengembangan Dark Sword adalah untuk dikembangkan menjadi UAV hipersonik, yang memiliki kemampuan bermanuver tingkat tinggi. Jika pengembangan itu berhasil, pertahanan udara China akan didukung peralatan militer canggih.
China pernah menerbangkan drone Dark Sword dalam acara Zhuhai Airshow di Provinsi Guangdong, China selatan pada tahun 2006. Kala itu, China menamakan drone itu dengan nama "Anjian".
Sejak itu, keberadaannya dirahasiakan. Namun, para ahli meyakini, drone itu sedang dikembangkan menjadi drone supersonik.
Media China, CCTV, melaporkan beberapa proyek telah dihapus karena dana tidak mencukupi. Namun, laporan itu diduga untuk menutupi proyek pengembangan drone supersonik yang memang dirahasiakan China.
Ahli penerbangan Cina, Fu Qianshao, kepada CCTV, mengaku tidak tahu jika drone atau unmanned aerial vehicle (UAV) China itu sedang dikembangkann menjadi UAV supersonik. Jika dugaan itu benar, maka China menjadi negara pertama yang sukses memiliki drone supersonik.
Kendati belum tahu rencana rahasia China itu, Fu mengaku tidak terkejut dengan laporan itu. Media China tersebut melaporkan sekilas tentang spesifikasi drone Dark Sword milik Beijing.”(Drone) ini kurang penekanan jika dibandingkan dengan drone siluman lainnya seperti UVA 601-S, tetapi sebaliknya lebih menekankan pada manuver,” tulis media China tersebut yang dilansir Daily Mail, Selasa (25/11/2014).
Para pengembang drone sebelumnya juga menyatakan, bahwa fokus utama pengembangan Dark Sword adalah untuk dikembangkan menjadi UAV hipersonik, yang memiliki kemampuan bermanuver tingkat tinggi. Jika pengembangan itu berhasil, pertahanan udara China akan didukung peralatan militer canggih.
(mas)