AS Berencana Persenjatai Suku-suku di Anbar
A
A
A
ANBAR - Semakin tertekanannya warga kesukuan di Provinsi Anbar, Irak, membuat Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengirimkan senjata ke wilayah tersebut. Senapan serbu AK 47, granat dan mortir adalah beberapa senajata yang hendak dikirim oleh AS untuk mempersenjatai warga kesukuan di Anbar.
Melansir Al Arabiya, Minggu (23/11/2014), keputusan itu datang setelah ISIS membantai 25 orang warga suku Albunimr beberapa hari yang lalu. Pentagon dikabarkan akan segera menyerahkan proposal bantuan tersebut kepada Kongres dalam beberapa hari ke depan.
“Tidak mempersenjatai para pejuang kesukukan di Irak, sama saja dengan menghilangkan harapan meraka untuk bisa melawan ISIS. Hal itu justru bisa membuat warga kesukuan enggan untuk memperjuangkan negara mereka,” ucap pihak Pentagon.
Pentagon meminta dana kepada Kongres sebesar USD 24 juta, untuk membeli persenjataan yang akan dikirimkan kepada para pejuang kesukuan di Irak. Sejatinya, AS memiliki alokasi dana USD 160 juta, untuk memberikan pelatihan dan persenjataan kepada pasukan Irak dan Kurdi.
Sementara itu, pemerintah pusat Irak juga meminta bantuan kepada pemerintah AS dan koalisi internasional untuk terus mengintensifkan serangan udara terhadap ISIS, terutama di Provinsi Anbar, wilayah yang paling dekat dengan ibu kota Irak, Baghdad.
Melansir Al Arabiya, Minggu (23/11/2014), keputusan itu datang setelah ISIS membantai 25 orang warga suku Albunimr beberapa hari yang lalu. Pentagon dikabarkan akan segera menyerahkan proposal bantuan tersebut kepada Kongres dalam beberapa hari ke depan.
“Tidak mempersenjatai para pejuang kesukukan di Irak, sama saja dengan menghilangkan harapan meraka untuk bisa melawan ISIS. Hal itu justru bisa membuat warga kesukuan enggan untuk memperjuangkan negara mereka,” ucap pihak Pentagon.
Pentagon meminta dana kepada Kongres sebesar USD 24 juta, untuk membeli persenjataan yang akan dikirimkan kepada para pejuang kesukuan di Irak. Sejatinya, AS memiliki alokasi dana USD 160 juta, untuk memberikan pelatihan dan persenjataan kepada pasukan Irak dan Kurdi.
Sementara itu, pemerintah pusat Irak juga meminta bantuan kepada pemerintah AS dan koalisi internasional untuk terus mengintensifkan serangan udara terhadap ISIS, terutama di Provinsi Anbar, wilayah yang paling dekat dengan ibu kota Irak, Baghdad.
(esn)