Hampir Sepertiga Kabinet India Didakwa Lakukan Kejahatan
A
A
A
NEW DELHI - Hampir sepertiga dari menteri-menteri kabinet India telah didakwa melakukan kejahatan.Hal itu menjadi “tamparan” bagi Perdana Menteri Narendra Modi yang berjanji membersihkan kabinetnya.
Total anggota kabinet India sebanyak 66 orang. Saat ini tujuh dari 21 menteri baru telah menghadapi tuntutan. Kemudian lima orang di kabinet telah didakwa atas pelanggaran serius, seperti perkosaan dan kerusuhan.
Namun, Menteri Keuangan India, Arun Jaitley mengatakan, laporan bahwa ada penjahat di kabinet India merupakan “tuduhan yang benar-benar tak berdasar."
“Ini adalah kasus yang timbul dari tuduhan kriminal, bukan kasus dari kejahatan," katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (11/11/2014).
Ram Shankar Katheria, seorang anggota parlemen dari Agra, yang diangkat menjadi menteri pendidikan telah dituduh melakukan lebih dari 20 tindak pidana, termasuk percobaan pembunuhan dan provokasi permusuhan agama dan ras.
Masuknya para poltikus bermasalah memicu kritik bahwa Modi telah gagal memenuhi janjinya untuk menciptakan kabinet yang bersih.
”Ini menunjukkan kurangnya penghargaan aturan hukum atau sentimen publik,” kata Jagdeep Chhokar, koordinator pendiri Asosiasi untuk Reformasi Demokratis (ADR) yang mengampanyekan pemerintahan bersih di India.
”Termasuk orang-orang ini dalam kabinet adalah pertanda buruk bagi demokrasi kita,” lanjut dia mengacu pada daftar menteri baru bermasalah.
Total anggota kabinet India sebanyak 66 orang. Saat ini tujuh dari 21 menteri baru telah menghadapi tuntutan. Kemudian lima orang di kabinet telah didakwa atas pelanggaran serius, seperti perkosaan dan kerusuhan.
Namun, Menteri Keuangan India, Arun Jaitley mengatakan, laporan bahwa ada penjahat di kabinet India merupakan “tuduhan yang benar-benar tak berdasar."
“Ini adalah kasus yang timbul dari tuduhan kriminal, bukan kasus dari kejahatan," katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (11/11/2014).
Ram Shankar Katheria, seorang anggota parlemen dari Agra, yang diangkat menjadi menteri pendidikan telah dituduh melakukan lebih dari 20 tindak pidana, termasuk percobaan pembunuhan dan provokasi permusuhan agama dan ras.
Masuknya para poltikus bermasalah memicu kritik bahwa Modi telah gagal memenuhi janjinya untuk menciptakan kabinet yang bersih.
”Ini menunjukkan kurangnya penghargaan aturan hukum atau sentimen publik,” kata Jagdeep Chhokar, koordinator pendiri Asosiasi untuk Reformasi Demokratis (ADR) yang mengampanyekan pemerintahan bersih di India.
”Termasuk orang-orang ini dalam kabinet adalah pertanda buruk bagi demokrasi kita,” lanjut dia mengacu pada daftar menteri baru bermasalah.
(mas)