Wapres AS Warning Rusia Soal Ukraina
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) terus menuduh Rusia terlibat dalam konflik yang terjadi di Ukraina. AS menuduh Rusia kembali mengirimkan persenjataan ke Ukraina timur, paska pemerintah Ukraina mulai mengirimkan kembali pasukan ke wilayah itu.
Melansir Channel News Asia, Selasa (11/11/2014), dalam sebuah percakapan melalui telepon dengan Presiden Ukraina, Wakil Presiden (Wapres) AS, Joe Biden menyatakan Rusia akan menanggung konsekuensi berat bila terus mengganggu Ukraina.
Biden menegaskan, Rusia telah secara sadar melakukan pelanggaran terhadap gencatan senjata di Minsk, dan AS mungkin akan memberikan sanski yang lebih berat kepada pihak Rusia bila tidak menghentikan tindakan mereka.
"Wapres mencatat, jika Rusia terus dengan sengaja melanggar ketentuan perjanjian Minsk, maka Rusia akan menanggung sebuah konsekuensi yang berat. Sanksi lanjutan mungkin akan dijatuhkan," kata sebuah pernyataan Gedung Putih.
Dalam percakapan tersebut, Biden juga mendesak Poroshenko untuk segera menyelesaikan hal-hal politis, termasuk pembentukan koalisi agar Parlemen Ukraina dapat segera kembal aktif, paska pemilu parlemen beberapa waktu lalu.
Melansir Channel News Asia, Selasa (11/11/2014), dalam sebuah percakapan melalui telepon dengan Presiden Ukraina, Wakil Presiden (Wapres) AS, Joe Biden menyatakan Rusia akan menanggung konsekuensi berat bila terus mengganggu Ukraina.
Biden menegaskan, Rusia telah secara sadar melakukan pelanggaran terhadap gencatan senjata di Minsk, dan AS mungkin akan memberikan sanski yang lebih berat kepada pihak Rusia bila tidak menghentikan tindakan mereka.
"Wapres mencatat, jika Rusia terus dengan sengaja melanggar ketentuan perjanjian Minsk, maka Rusia akan menanggung sebuah konsekuensi yang berat. Sanksi lanjutan mungkin akan dijatuhkan," kata sebuah pernyataan Gedung Putih.
Dalam percakapan tersebut, Biden juga mendesak Poroshenko untuk segera menyelesaikan hal-hal politis, termasuk pembentukan koalisi agar Parlemen Ukraina dapat segera kembal aktif, paska pemilu parlemen beberapa waktu lalu.
(esn)