Eks Bodyguard: Kim Jong-un Lebih Kejam dari Ayahnya
A
A
A
PYONGYANG - Mantan bodyguarduntuk mantan pemimpin Korea Utara, mengatakan, pemimpin Korut, Kim Jong-un lebih kejam dari mendiang ayahnya, Kim Jong-il.
Lee Young-guk terpilih menjadi bodyguard untuk melindungi Kim Jong-il pada tahun 1979. Dia bertugas melindungi ayah Kim Jong-un itu, di saat kakek Jong-un, Kim Il-sung masih memerintah Korut.
Menurutnya, pengawal elite pemimpin Korut minimal memiliki kemampuan menghancurkan genting dengan tinjunya, serta memiliki teknik bela diri.
Lee Young-guk menghabiskan waktu sepuluh tahun untuk bekerja sebagai pengawal untuk Kim Jong-il. Selama menjadi bodyguard, dia menyaksikan teror di kalangan pejabat. Dia percaya situasi lebih buruk terjadi di era pemerintahan Kim Jong-un.
Berbicara kepada CNN, Lee mengakui, bahwa ia telah dicuci otaknya oleh rezim Kim Jong-il. “Ketika Kim Jong-il akan tiba di kendaraannya, penasihat akan lari dan menjatuhkan diri ke rumput. Pakaian mereka penuh debu, tapi mereka ingin menyembuyikannya dari pemimpin (Kim Jong-il),” katanya.
”Mereka takut karena, saat dia (Kim Jong-il) sedang senang, tiba-tiba akan menjadi kasar dan bisa memenggal kepala mereka,” lanjut Young-guk.
Menurutnya, rakyat Korut memiliki lebih banyak alasan untuk lebih takut kepada Kim Jong-un ketimbang pada ayahnya.
”Kim Jong-un akhirnya membunuh pamannya, yang bahkan Kim Jong-il tidak bisa membunuhnya. Kekuatan telah diserahkan ke generasi ketiga, yang menjadi kejam," ujarnya.
"Kim Jong-un telah menciptakan kesetiaan, tetapi itu adalah kesetiaan palsu, dan didasarkan hanya pada rasa takut,” papar Yong-guk yang melarikan diri ke Korea Selatan, seperti dilansir Daily Mail, kemarin.
Lee Young-guk terpilih menjadi bodyguard untuk melindungi Kim Jong-il pada tahun 1979. Dia bertugas melindungi ayah Kim Jong-un itu, di saat kakek Jong-un, Kim Il-sung masih memerintah Korut.
Menurutnya, pengawal elite pemimpin Korut minimal memiliki kemampuan menghancurkan genting dengan tinjunya, serta memiliki teknik bela diri.
Lee Young-guk menghabiskan waktu sepuluh tahun untuk bekerja sebagai pengawal untuk Kim Jong-il. Selama menjadi bodyguard, dia menyaksikan teror di kalangan pejabat. Dia percaya situasi lebih buruk terjadi di era pemerintahan Kim Jong-un.
Berbicara kepada CNN, Lee mengakui, bahwa ia telah dicuci otaknya oleh rezim Kim Jong-il. “Ketika Kim Jong-il akan tiba di kendaraannya, penasihat akan lari dan menjatuhkan diri ke rumput. Pakaian mereka penuh debu, tapi mereka ingin menyembuyikannya dari pemimpin (Kim Jong-il),” katanya.
”Mereka takut karena, saat dia (Kim Jong-il) sedang senang, tiba-tiba akan menjadi kasar dan bisa memenggal kepala mereka,” lanjut Young-guk.
Menurutnya, rakyat Korut memiliki lebih banyak alasan untuk lebih takut kepada Kim Jong-un ketimbang pada ayahnya.
”Kim Jong-un akhirnya membunuh pamannya, yang bahkan Kim Jong-il tidak bisa membunuhnya. Kekuatan telah diserahkan ke generasi ketiga, yang menjadi kejam," ujarnya.
"Kim Jong-un telah menciptakan kesetiaan, tetapi itu adalah kesetiaan palsu, dan didasarkan hanya pada rasa takut,” papar Yong-guk yang melarikan diri ke Korea Selatan, seperti dilansir Daily Mail, kemarin.
(mas)