Rusa Bertaring Ditemukan di Afghanistan
A
A
A
KABUL - Para peneliti dari Wildlife Conservation Society (WCS) dihebohkan oleh penemuan seekor rusa bertaring di wilayah Afghanistan timur bebebrapa waktu lalu. Rusa jenis Kashmir musk pada awalnya sudah dinyatakan punah oleh peneliti WCS.
“Rusia jenis ini sudah tidak terlihat selama kurang lebih 60 tahun terakhir,” ucap pihak WCS. Melansir Mirror, Minggu (2/11/2014), Rusia ini diketahui terakhir terlihat pada tahun 1948 oleh seorang peneliti Denmark, di wilayah yang sama.
WCS berhasil mendeteksi lima pergerakan rusak musk di hutan-hutan yanga di wilayah Afghanistan timur. “Kami berhasil menemukan rusak jantan yang terdeteksi di lima lokasi, serta seekor betina dengan anaknya di satu lokasi di hutan di Afghanistan timur,” ucap Deputi Direktur Program Asia WCS, Peter Zahler.
Menurut Zahler, rusia ini adalah harta paling berharaga dalam dunia fauna yang ada di wilayah Afghanistan. Rusa musk, bersama dengan macan tutul salju masuk kedalam binatang yang dianggap hampir punah, karena keberadaanya yang sangat langka.
Dirinya berharap bisa segera merelokasi rusa-rusa tersebut ke tempat yang lebih aman. “Kami berharap cuaca segera membaik, sehingga kami bisa memulai proses relokasi rusa-rusa itu ke penangkaran,” ungkapnya.
“Rusia jenis ini sudah tidak terlihat selama kurang lebih 60 tahun terakhir,” ucap pihak WCS. Melansir Mirror, Minggu (2/11/2014), Rusia ini diketahui terakhir terlihat pada tahun 1948 oleh seorang peneliti Denmark, di wilayah yang sama.
WCS berhasil mendeteksi lima pergerakan rusak musk di hutan-hutan yanga di wilayah Afghanistan timur. “Kami berhasil menemukan rusak jantan yang terdeteksi di lima lokasi, serta seekor betina dengan anaknya di satu lokasi di hutan di Afghanistan timur,” ucap Deputi Direktur Program Asia WCS, Peter Zahler.
Menurut Zahler, rusia ini adalah harta paling berharaga dalam dunia fauna yang ada di wilayah Afghanistan. Rusa musk, bersama dengan macan tutul salju masuk kedalam binatang yang dianggap hampir punah, karena keberadaanya yang sangat langka.
Dirinya berharap bisa segera merelokasi rusa-rusa tersebut ke tempat yang lebih aman. “Kami berharap cuaca segera membaik, sehingga kami bisa memulai proses relokasi rusa-rusa itu ke penangkaran,” ungkapnya.
(esn)