Protes Putin, Para Aktivis Topless Mandi Darah
A
A
A
MILAN - Para aktivis Femen Ukraina mandi “darah” dalam aksi “Blood Bucket Chalenge” atau tantangan mandi darah di Milan, pada Kamis (16/10/2014).
Aksi para aktivis telanjang dada atau topless itu untuk memprotes rencana pertemuan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan para pemimpin Eropa dan Asia pada Jumat hari ini (17/10/2014).
Setidaknya dua aktivis topless diguyur tubuhnya dengan anggur merah sebagai simbol darah rakyat Ukraina yang jadi korban konflik di Ukraina timur. Aksi mandi “darah” itu sengaja mereka adopsi dari aksi "Ice Bucket Challenge" atau tantangan mandi es yang belum lama ini populer di kalangan masyarakat dunia.
”Berhenti mengabaikan pertumpahan darah di Ukraina,” bunyi tulisan di dada salah satu aktivis topless Ukraina itu, seperti dikutip IB Times.
“ASEM sekutu Putin,” bunyi tulisan di dada aktivis topless lainnya, mengacu pada KTT Asia-Eropa (ASEM).
Aksi aktivis wanita topless itu juga dikonfirmasi dalam situs resmi kelompok Femen.”Blood Bucket Chalenge di alun-alun Duomo melambangkan kemarahan kelompok Femen dengan melakukan tur Eropa, dimana ada kurcaci berdarah Kremlin,” bunyi pernyataan kelompok Femen.
“Gerakan Femen mendesak para pemimpin dunia untuk menangkap diktator dan menyerahkannya kepada pengadilan internasional. Pengadilan di Den Hag harus menjadi satu-satunya tempat di Eropa untuk Putin. Kediktatoran harus mati! Tidak untuk perang di Ukraina!,” lanjut pernyataan yang bernada kecaman terhadap Putin.
Aksi para aktivis telanjang dada atau topless itu untuk memprotes rencana pertemuan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan para pemimpin Eropa dan Asia pada Jumat hari ini (17/10/2014).
Setidaknya dua aktivis topless diguyur tubuhnya dengan anggur merah sebagai simbol darah rakyat Ukraina yang jadi korban konflik di Ukraina timur. Aksi mandi “darah” itu sengaja mereka adopsi dari aksi "Ice Bucket Challenge" atau tantangan mandi es yang belum lama ini populer di kalangan masyarakat dunia.
”Berhenti mengabaikan pertumpahan darah di Ukraina,” bunyi tulisan di dada salah satu aktivis topless Ukraina itu, seperti dikutip IB Times.
“ASEM sekutu Putin,” bunyi tulisan di dada aktivis topless lainnya, mengacu pada KTT Asia-Eropa (ASEM).
Aksi aktivis wanita topless itu juga dikonfirmasi dalam situs resmi kelompok Femen.”Blood Bucket Chalenge di alun-alun Duomo melambangkan kemarahan kelompok Femen dengan melakukan tur Eropa, dimana ada kurcaci berdarah Kremlin,” bunyi pernyataan kelompok Femen.
“Gerakan Femen mendesak para pemimpin dunia untuk menangkap diktator dan menyerahkannya kepada pengadilan internasional. Pengadilan di Den Hag harus menjadi satu-satunya tempat di Eropa untuk Putin. Kediktatoran harus mati! Tidak untuk perang di Ukraina!,” lanjut pernyataan yang bernada kecaman terhadap Putin.
(mas)