Parlemen Inggris Berencana Akui Palestina, Israel Geram

Selasa, 14 Oktober 2014 - 16:12 WIB
Parlemen Inggris Berencana...
Parlemen Inggris Berencana Akui Palestina, Israel Geram
A A A
YARUSALEM - Pemerintah Israel geram dengan mencuatnya kabar bahwa parlemen Inggris akan melakukan pemungutan suara terkait keputusan apakah Inggris akan mengakui Palestina atau tidak. Israel mengancam, mengakui negara Palestina berarti merusak proses damai antara Israel dan Palestina.

Melansir Channel News Asia, Selasa (14/10/2014), Israel menyatakan apa yang akan dilakukan oleh Inggris adalah hal yang sangat terburu-buru, yang akan membuahkan sebuah kebijakan yang prematur.

"Pengakuan internasional yang prematur seakan-akan mengirimkan pesan mengganggu untuk kepemimpinan Palestina, di mana mereka dapat menghindari pilihan sulit yang harus dibuat oleh kedua belah pihak (Israel dan Palestina),” ungkap Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan

“Bila terjadi, hal ini benar-benar merusak kesempatan yang sudah terbuka lebar untuk mencapai perdamaian yang nyata antara kami dan Palestina," pernyataan itu menambahkan. Ini bukan pertama kalinya Israel mengeluarkan ancaman semacam ini. Ketika Swedia mengakui Palestina, Israel juga mengeluarkan kecaman serupa.

Sementara itu, pihak Palestina menyambut baik rencana yang akan dilakukan Parlemen Inggris tersebut. Anggota Senior Pembebasan Palestina, Hanan Ashrawi dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, hal ini akan membuat banyak negara Eropa laiinnya akan turut mengakui kedaulatan Palestina.

"Ini akan meningkatkan dukungan di Eropa untuk menyerukan pengakuan Negara Palestina dan akan menciptakan lingkungan yang tepat bagi masyarakat internasional untuk memberikan rakyat Palestina paritas hukum dan hak," ucapnya.

Parlemen Inggris semalam dikabarkan telah membuat pemungutan suara yang tidak mengikat terkait pengakuan Palestina. Walaupun tidak mengikat, hasil pemungutan suara ini dipredeksi akan memberikan tekanan pada pemerintah Inggris untuk mengakui kedaulatan Palestina.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1719 seconds (0.1#10.140)