SBY Berharap Dialog Islam dan Dunia Barat
A
A
A
NUSA DUA - Dalam pernyataan di Bali Democracy Forum (BDF), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedikit menyinggung perihal hubungan antara Islam dan Barat. Islamophobia di beberapa negara hingga saat ini masih terjadi dan masih kuat tertanam.
Kehadiran ISIS dianggap sebagai salah faktor yang menjadi penyebab Islamophobia kembali merasuk ke sejumlah negara Barat, seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. SBY berharap ada sebuah diskusi atau dialog untuk mencari jalan keluar atas krisis ini.
“Apakah tidak bisa dihentikan permusuhan yang begini dalam antara Islam dan Barat?” tanya SBY. “Kalau dibiarkan, akan terus terjadi atau bahkan semakin memburuk,” tambahnya pada Jumat (10/10/2014) di Nusa Dua.
“Tetapi, kalau kedua pihak mau duduk bersama, kedua belah mungkin akan menemukan solusi atau opsi lainnya untuk memperbaiki hubungan Islam dan Barat,” imbuh SBY. Menurutnya, hubungan antara Islam dan Barat sangatlah kompleks.
Penggunaan kekuatan militer dalam melakukan perlawanan terhadap beberapa kelompok radikal yang mengaku Islam, mungkin akan membuat hubungan Islam dan Barat semakin terjebak dalam jurang konflik.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menurut SBY turut menyerukan dan ingin terlibat dalam mengelola persoalan dunia yang kompleks.
“Mari kita berpikir cara-cara yang lebih baik untuk mengurangi dan menghentikan konflik antara Islam dan Barat. Kalau terjadi perang dimana-mana, maka akan terjadi kemunduran besar,” jelas SBY.
Kehadiran ISIS dianggap sebagai salah faktor yang menjadi penyebab Islamophobia kembali merasuk ke sejumlah negara Barat, seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. SBY berharap ada sebuah diskusi atau dialog untuk mencari jalan keluar atas krisis ini.
“Apakah tidak bisa dihentikan permusuhan yang begini dalam antara Islam dan Barat?” tanya SBY. “Kalau dibiarkan, akan terus terjadi atau bahkan semakin memburuk,” tambahnya pada Jumat (10/10/2014) di Nusa Dua.
“Tetapi, kalau kedua pihak mau duduk bersama, kedua belah mungkin akan menemukan solusi atau opsi lainnya untuk memperbaiki hubungan Islam dan Barat,” imbuh SBY. Menurutnya, hubungan antara Islam dan Barat sangatlah kompleks.
Penggunaan kekuatan militer dalam melakukan perlawanan terhadap beberapa kelompok radikal yang mengaku Islam, mungkin akan membuat hubungan Islam dan Barat semakin terjebak dalam jurang konflik.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menurut SBY turut menyerukan dan ingin terlibat dalam mengelola persoalan dunia yang kompleks.
“Mari kita berpikir cara-cara yang lebih baik untuk mengurangi dan menghentikan konflik antara Islam dan Barat. Kalau terjadi perang dimana-mana, maka akan terjadi kemunduran besar,” jelas SBY.
(esn)