Anggap HAM, Pria Inggris Tetap Telanjang Meski Dipenjara
A
A
A
WINCHESTER - Stephen Gough, 55, pria asal Whincester, Inggris tak kapok untuk berkelana secara telanjang, meskipun akibat ulahnya itu dia dihukum delapan tahun penjara.
Baginya, memilih hidup tanpa berbusana adalah hak asasi manusia (HAM).
Gough, 55, berkelana berjalan sekitar kota-kota di Inggris tanpa mengenakan busana.Dia bahkan sudah menempuh perjalanan sejauh 874 mil dengan mendaki dari dataran tinggi di End Land hingga John o.
Selama perjalanan itu, dia hanya menggendong tas ransel dan mengenakan sepatu bot. Dia memilih untuk tidak mengenakan pakaian, sebagai protes terhadap gagasan bahwa ketelanjangan dianggap sebagai aksi yang menyinggung.
Akibat pendiriannya itu, ayah dua anak itu pernah didakwa melakukan 30 pelanggaran dalam 11 tahun terakhir. Dia pernah dipenjara selama 30 bulan, karena melanggar perintah pengadilan yang melarang dia bertelanjang di tempat umum.
Gough dibebaskan dari Penjara Winchester pada tanggal 15 April 2014. Tapi, dia keluar dari penjara tetap bertelanjang, dan hanya mengenakan kaus kaki dan sepatu bot.
Pria itu memberikan alasan kepada polisi mengapa dia nekat tidak mengenaka busana, meski sudah dipenjara. ”Ini tidak masuk akal bagi saya, saya ingin menjalani hidup saya dengan cara yang wajar. Saya bukan robot dan harus mengikuti apa yang masuk akal bagi saya,” kata Gough, seperti dikutip Mirror, Selasa (7/10/2014).
Hakim pengadian, Jane Miller, kewalahan menangani kasus itu. Saat dipenjara, Gough diperintahkan mengenakan pakaian agar bisa dihadirkan dalam sidang. Namun, setiap kali diperintah pria itu menolak.
Baginya, memilih hidup tanpa berbusana adalah hak asasi manusia (HAM).
Gough, 55, berkelana berjalan sekitar kota-kota di Inggris tanpa mengenakan busana.Dia bahkan sudah menempuh perjalanan sejauh 874 mil dengan mendaki dari dataran tinggi di End Land hingga John o.
Selama perjalanan itu, dia hanya menggendong tas ransel dan mengenakan sepatu bot. Dia memilih untuk tidak mengenakan pakaian, sebagai protes terhadap gagasan bahwa ketelanjangan dianggap sebagai aksi yang menyinggung.
Akibat pendiriannya itu, ayah dua anak itu pernah didakwa melakukan 30 pelanggaran dalam 11 tahun terakhir. Dia pernah dipenjara selama 30 bulan, karena melanggar perintah pengadilan yang melarang dia bertelanjang di tempat umum.
Gough dibebaskan dari Penjara Winchester pada tanggal 15 April 2014. Tapi, dia keluar dari penjara tetap bertelanjang, dan hanya mengenakan kaus kaki dan sepatu bot.
Pria itu memberikan alasan kepada polisi mengapa dia nekat tidak mengenaka busana, meski sudah dipenjara. ”Ini tidak masuk akal bagi saya, saya ingin menjalani hidup saya dengan cara yang wajar. Saya bukan robot dan harus mengikuti apa yang masuk akal bagi saya,” kata Gough, seperti dikutip Mirror, Selasa (7/10/2014).
Hakim pengadian, Jane Miller, kewalahan menangani kasus itu. Saat dipenjara, Gough diperintahkan mengenakan pakaian agar bisa dihadirkan dalam sidang. Namun, setiap kali diperintah pria itu menolak.
(mas)