Sakit Langka, Pria AS Alami Orgasme 100 Kali Sehari

Selasa, 23 September 2014 - 10:03 WIB
Sakit Langka, Pria AS...
Sakit Langka, Pria AS Alami Orgasme 100 Kali Sehari
A A A
WISCONSIN - Pria asal Wisconsin, Amerika Serikat, mengalami sakit langka yang membuatnya mengalami orgasme 100 kali sehari.

Pria bernama Dale Decker, 37, itu pun tersiksa dan menganggap hal itu sebagai kutukan. Sakit langka yang dialami pria dua anak ini bernama Persistent Genital Arousal Syndrome.

Dia pertama kali merasakan gejala tidak normal itu, setelah ia tergelincir dan menjalani perawatan di rumah sakit. Semula dia hanya mengalami orgasme lima kali, tapi setelah itu Decker mengalami hal serupa yang seperti tidak berhenti.

”Bayangkan ketika sedang berlutut di pemakaman ayah Anda, di samping petinya dan mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Tapi, kemudian Anda mengalami sembilan kali orgasme di sana. Sementara seluruh keluarga Anda berdiri di belakang Anda,” katanya, menceritakan penderitaan yang dia alami.

”Ini akan membuat Anda berharap tidak ingin pernah mengalami orgasme seumur hidup Anda,” lanjut Decker yang mulai putus asa.”Tidak ada yang menyenangkan tentang hal itu, karena meskipun secara fisik terlihat baik, Anda akan benar-benar muak dengan apa yang terjadi.”

Menurutnya, sakit langka yang dia lami telah membebani dirinya dan keluarganya. Dia bahkan takut untuk meninggalkan rumah, karena merasa tidak ada tempat yang aman jika sakitnya itu tiba-tiba kambuh.

”Jika Anda di depan umum, jika Anda berada di depan anak-anak, itu menjijikkan dan dapat menghancurkan perasaan Anda sangat cepat,” ujarnya kepada Barcroft. Pria itu memiliki istri bernam April, 33, dan dua anak Christian, 12, dan Tayten, 11.

Sementara itu, Dr Dena Harris, seorang ginekolog di New York, percaya bahwa Decker sangat membutuhkan bantuan dan harus melakukan semua yang dia bisa untuk mencoba untuk memperbaiki masalah itu sebelum memburuk.

“Dia jelas benar-benar menderita dan saya yakin ada beberapa orang yang akan mengatakan bahwa ini adalah hanya di imajinasinya,” katanya. ”Tapi itu tidak. Itu adalah kondisi medis yang serius dan saya hanya berharap ia mendapat bantuan.”

“Itu bahkan bukan gejala seksual. Ini seperti kejang menghebohkan dan sangat menyakitkan. Bunuh diri selalu terlintas ketika orang menderita kondisi seperti ini. Mereka merasa seperti tidak memiliki cara lain untuk menghindarinya,” imbuh dokter itu yang tidak bisa menjelaskan solusi untuk mengobati penyakit langka tersebut, seperti dikutip New York Post, Senin (22/9/2014).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8062 seconds (0.1#10.140)