Mantan PM Australia Bantah Lakukan Genosida
A
A
A
SYDNEY - Mantan Perdana Menteri Australia, John Howard membantah adanya sebuah laporan yang menyatakan dirinya telah melakukan genosida terhadap kaum Aborigin. Tahun 1997, Howard diduga melakukan pemaksaan terhadap kaum Aborigin untuk meninggalkan wilayah mereka.
“Saya menolak untuk meminta maaf, bukan karena saya tidak mengerti bahwa telah banyak ketidak adilan di negeri ini saat itu dan bukan karena saya tidak pecaya (kaum aboirigin) menjadi kaum yang kurang beruntung,” ucap Howard, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (22/9/2014).
“Saya hanya tidak percaya bahwa generasi saat ini, dim asa kita saat ini harus meminta maaf untuk sesuatu hal yang dilakukan pada jaman dahulu,” Howard menambahkan. Howard merupakan Perdana Menteri Australia pada tahun 1996 hingga tahun 2007.
Tahun 1997, muncul sebuah laporan yang diterbitkan badan penyelidik nasional Australia yang meyebut bahwa pemerintah Australia telah melakukan pemisahan secara paksa anak-anak Aborigin dari kelompok mereka. Aksi ini disebut memiliki dampak sama dengan aksi genosida.
“Saya menolak kesimpulan dari penyeldikan tersebut, bahwa telah terjadi aksi genosida terhadap kaum adat. Saya tidak percaya adanya genosida di Australia, hingga saat ini pun saya masih tidakmempercayainya,” ungkap Howard.
Dalam laporan yang diberikan “Kembalikan Mereka Kerumah” disebutkan bahwa saat itu pemerintah Australia memberlakukan kebijakan untuk memisahkan anak-anak kaum Aborigin dan keluarganya. “Banyak dari mereka yang tidak pernah kembali, dan tidak diketahui keberadaannya hingga kini,” tulis laporan tersebut.
“Saya menolak untuk meminta maaf, bukan karena saya tidak mengerti bahwa telah banyak ketidak adilan di negeri ini saat itu dan bukan karena saya tidak pecaya (kaum aboirigin) menjadi kaum yang kurang beruntung,” ucap Howard, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (22/9/2014).
“Saya hanya tidak percaya bahwa generasi saat ini, dim asa kita saat ini harus meminta maaf untuk sesuatu hal yang dilakukan pada jaman dahulu,” Howard menambahkan. Howard merupakan Perdana Menteri Australia pada tahun 1996 hingga tahun 2007.
Tahun 1997, muncul sebuah laporan yang diterbitkan badan penyelidik nasional Australia yang meyebut bahwa pemerintah Australia telah melakukan pemisahan secara paksa anak-anak Aborigin dari kelompok mereka. Aksi ini disebut memiliki dampak sama dengan aksi genosida.
“Saya menolak kesimpulan dari penyeldikan tersebut, bahwa telah terjadi aksi genosida terhadap kaum adat. Saya tidak percaya adanya genosida di Australia, hingga saat ini pun saya masih tidakmempercayainya,” ungkap Howard.
Dalam laporan yang diberikan “Kembalikan Mereka Kerumah” disebutkan bahwa saat itu pemerintah Australia memberlakukan kebijakan untuk memisahkan anak-anak kaum Aborigin dan keluarganya. “Banyak dari mereka yang tidak pernah kembali, dan tidak diketahui keberadaannya hingga kini,” tulis laporan tersebut.
(esn)