AS: Banyak Negara Ingin Mulai Serangan di Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengklaim banyak negara siap memulai serangan di Suriah. AS mengklaim antusias banyak negara itu karena ingin menumpas para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Washington terus menggalang koalisi internasional untuk mengalahkan kelompok yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi itu.
Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, mengatakan, Washington memiliki indikasi bahwa negara-negara lain bersedia untuk memulai serangan udara di Suriah.
”Kami lakukan,” kata Samantha Power. "Tapi kita akan menyerahkannya kepada negara lain untuk mengumumkan sendiri apakah mereka berkomitmen untuk berkoalisi (atau tidak),” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Senin (22/9/2014).
Koalisi dunia untuk memerangi ISIS, lanjut Samantha, akan dibahas para pemimpin dunia yang berkumpul di New York untuk Sidang Umum PBB pekan ini.
AS sendiri telah memulai serangan udara terhadap ISIS sejak 10 September 2014 di Irak. ”Kita memang mendapat dukungan terkait apa yang telah saya jelaskan,” kata Samantha kepada NBC. ”Ada dukungan universal, yang saya pikir untuk menghancurkan kelompok ini,” lanjut dia.
Prancis sejak pekan lalu meluncurkan serangan udara pertama di Irak, tapi Presiden Prancis , Francois Hollande, mengabaikan opsi untuk mengirim pasukan darat dalam menggempur Suriah terkait misi yang sama, yakni memerangi ISIS.
Washington terus menggalang koalisi internasional untuk mengalahkan kelompok yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi itu.
Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, mengatakan, Washington memiliki indikasi bahwa negara-negara lain bersedia untuk memulai serangan udara di Suriah.
”Kami lakukan,” kata Samantha Power. "Tapi kita akan menyerahkannya kepada negara lain untuk mengumumkan sendiri apakah mereka berkomitmen untuk berkoalisi (atau tidak),” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Senin (22/9/2014).
Koalisi dunia untuk memerangi ISIS, lanjut Samantha, akan dibahas para pemimpin dunia yang berkumpul di New York untuk Sidang Umum PBB pekan ini.
AS sendiri telah memulai serangan udara terhadap ISIS sejak 10 September 2014 di Irak. ”Kita memang mendapat dukungan terkait apa yang telah saya jelaskan,” kata Samantha kepada NBC. ”Ada dukungan universal, yang saya pikir untuk menghancurkan kelompok ini,” lanjut dia.
Prancis sejak pekan lalu meluncurkan serangan udara pertama di Irak, tapi Presiden Prancis , Francois Hollande, mengabaikan opsi untuk mengirim pasukan darat dalam menggempur Suriah terkait misi yang sama, yakni memerangi ISIS.
(mas)