Direkrut ISIS, Dua Gadis Cantik Austria Hamil
A
A
A
RAQQA - Dua gadis cantik Austria berumur belasan tahun mengaku hamil setelah direkrut ISIS. Samra Kesinovic, 16, dan Sabina Selimovic, 15, jadi buruan Interpol setelah hilang dan direkrut ISIS sejak awal tahun ini.
Pengakuan kedua gadis cantik itu hamil, diketahui dari klaim di akun media sosial milik mereka. Samra Kesinovic, sebelumnya diduga telah tewas di Suriah. (Baca: Jadi Militan, 2 Gadis Cantik Austria Diburu Interpol)
Namun, kabar kematian gadis itu diragukan setelah akun anonim WhatsApp yang diyakini sebagai akun Samra terlibat interaksi dengan teman-temannya di Austria. Dalam interaksi itu, Samra yang diyakini sebagai pemilik akun anonim itu menegaskan bahwa kabar kematiannya tidak benar.
Kedua gadis itu sebelumnya memamerkan foto saat memegang senapan AK47. Mereka diduga telah menikah dengan dua militan Chechnya di Suriah. Keduanya menghilang dari Austria pada awal tahun ini, dan tiba-tiba muncul di media sosial, bahwa mereka bergabung dengan ISIS.
Di akun media sosial, keduanya berdandan lain layaknya para militan di Suriah. Polisi Austria dan Interpol terus memburu dua remaja perempuan itu setelah pesan-pesan mereka di media sosial beredar. (Baca juga: Austria Selidiki Kabar Kematian Warganya di Suriah)
”Kami tidak memiliki konfirmasi independen bahwa salah satu dari mereka tewas atau hidup, atau salah satu dari mereka sedang hamil, meskipun kami menduga keduanya menikah,” bunyi pernyatan Kepolisian Austria, seperti dilansir Central European News, Rabu (17/9/2014).”Penyelidikan saat ini sedang berlangsung.”
Kedua gadis itu berasal dari keluarga pengungsi Bosnia yang menetap di Wina, Austria. Pejabat Austria mengancam akan mencabut status kewarganegaraan keduanya, jika terbukti mereka bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pengakuan kedua gadis cantik itu hamil, diketahui dari klaim di akun media sosial milik mereka. Samra Kesinovic, sebelumnya diduga telah tewas di Suriah. (Baca: Jadi Militan, 2 Gadis Cantik Austria Diburu Interpol)
Namun, kabar kematian gadis itu diragukan setelah akun anonim WhatsApp yang diyakini sebagai akun Samra terlibat interaksi dengan teman-temannya di Austria. Dalam interaksi itu, Samra yang diyakini sebagai pemilik akun anonim itu menegaskan bahwa kabar kematiannya tidak benar.
Kedua gadis itu sebelumnya memamerkan foto saat memegang senapan AK47. Mereka diduga telah menikah dengan dua militan Chechnya di Suriah. Keduanya menghilang dari Austria pada awal tahun ini, dan tiba-tiba muncul di media sosial, bahwa mereka bergabung dengan ISIS.
Di akun media sosial, keduanya berdandan lain layaknya para militan di Suriah. Polisi Austria dan Interpol terus memburu dua remaja perempuan itu setelah pesan-pesan mereka di media sosial beredar. (Baca juga: Austria Selidiki Kabar Kematian Warganya di Suriah)
”Kami tidak memiliki konfirmasi independen bahwa salah satu dari mereka tewas atau hidup, atau salah satu dari mereka sedang hamil, meskipun kami menduga keduanya menikah,” bunyi pernyatan Kepolisian Austria, seperti dilansir Central European News, Rabu (17/9/2014).”Penyelidikan saat ini sedang berlangsung.”
Kedua gadis itu berasal dari keluarga pengungsi Bosnia yang menetap di Wina, Austria. Pejabat Austria mengancam akan mencabut status kewarganegaraan keduanya, jika terbukti mereka bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
(mas)