Ebola Terdeteksi di Malaysia
A
A
A
SARAWAK - Virus Ebola yang telah membunuh lebih dari 2.000 orang di Afrika dikabarkan mulai terdeteksi di wilayah Asia Tenggara. Seorang mahasiswa asal Zimbabwe berusia 24 tahun yang sedang melakukan penelitian di Malaysia dikabarkan terserang virus tersebut.
“Seorang mahasiswa asal Zimbabwe yang sejatinya sedang meneliti mengenai Ebola di salah satu negara bagian Malaysia, Sarawak timur, diduga terjangkit virus tersebut,” ucap seorang pejabat di dinas kesehatan setempat, seperti dilansir New Strait Times, Senin (15/9/2014).
“Mahasiswa tersebut terkena deman tinggi akhir pekan lalu dan segera dilarikan ke rumah sakit swasta. Namun, saat ini mahasiswa itu sudah dibawa Rumah Sakit Umum Sarawak, dan ditempatkan di bangsal isolasi,” pejabat itu menambahkan.
Namun, Menteri Kesehatan Masyarakat Sarawak, melalui asisten Menterinya, Jerip Susil membantah bahwa mahasiswa itu sudah positif terkena Ebola. “Dia hanya mengalami demam tinggi. Namun, kami akan mengetahui hasil pastinya apakah itu Ebola atau bukan pada pekan depan saat hasil laboratorium keluar,” ucap Susil.
Media setempat melaporakan, mahasiswa Zimbabwe itu tidak pernah bepergian keluar dari wilayah Sarawak. Tetapi, dirinya dikabarkan sempat melakukan kontak dengan beberapa mahasiswa asal Nigeria.
“Seorang mahasiswa asal Zimbabwe yang sejatinya sedang meneliti mengenai Ebola di salah satu negara bagian Malaysia, Sarawak timur, diduga terjangkit virus tersebut,” ucap seorang pejabat di dinas kesehatan setempat, seperti dilansir New Strait Times, Senin (15/9/2014).
“Mahasiswa tersebut terkena deman tinggi akhir pekan lalu dan segera dilarikan ke rumah sakit swasta. Namun, saat ini mahasiswa itu sudah dibawa Rumah Sakit Umum Sarawak, dan ditempatkan di bangsal isolasi,” pejabat itu menambahkan.
Namun, Menteri Kesehatan Masyarakat Sarawak, melalui asisten Menterinya, Jerip Susil membantah bahwa mahasiswa itu sudah positif terkena Ebola. “Dia hanya mengalami demam tinggi. Namun, kami akan mengetahui hasil pastinya apakah itu Ebola atau bukan pada pekan depan saat hasil laboratorium keluar,” ucap Susil.
Media setempat melaporakan, mahasiswa Zimbabwe itu tidak pernah bepergian keluar dari wilayah Sarawak. Tetapi, dirinya dikabarkan sempat melakukan kontak dengan beberapa mahasiswa asal Nigeria.
(esn)