Hendak Nonton Voli Pria, Wanita Cantik Ini Dipenjara di Iran
A
A
A
TEHERAN - Wanita cantik keturunan Inggris-Iran dipenjara atas tuduhan mencoba menonton pertandingan bola voli pria di sebuah stadion di Teheran. Wanita bernama Ghoncheh Ghavami, 25, dipenjara lebih dari dua bulan.
Ghavami ditangkap bersama beberapa perempuan lain pada tanggal 20 Juni 2014 di Stadion Azadi.
Dia sempat dibebaskan. Tapi, ketika dia pergi untuk mengemas barang-barangnya, dia kembali ditahan dan dipindahkan ke penjara Ervin. Sebuah penjara terkenal yang biasa digunakan untuk menahan para tahanan politik Iran.
“Ghavami telah mendekam di penjara Evin Teheran sejak 30 Juni 2014, sebagian besar sel di sana merupakan sel isolasi, yang tak memungkinkan diakses pengacara,” demikian keterangan Amnesty International, seperti dikutip Al Arabiya, Senin (11/9/2014).
“Dia adalah tahanan hati nurani, yang ditangkap semata-mata untuk mengambil bagian dalam protes damai menentang larangan perempuan menonton Liga Voli Dunia di Stadion Azadi Teheran,” lanjut pernyataan Amnesty.
Sejak Revolusi Islam pada tahun 1979, wanita Iran dilarang dari menghadiri acara olahraga laki-laki. Saudara Ghavami, Iman Ghavami, 28, membenarkan penahanan itu.”Keluarga hampir tidak dapat menahan diri,” katanya.
”Mereka terkoyak. Bukan hanya orang tua saya, tapi kakek-nenek saya, paman saya, semua orang (marah),” ujarnya.
Sementara itu, Esmail Ahmadi Moghadam, Kepala Iran polisi, seperti dikutip oleh kantor berita Fars, mengkonfirmasi penahanan wanita itu. ”Dalam kondisi saat ini, pencampuran pria dan wanita di stadion bukan untuk kepentingan umum,” katanya.
”Sikap yang diambil oleh ulama dan pemimpin tertinggi tetap tidak berubah, dan sebagai penegak hukum, kita tidak bisa membiarkan wanita memasuki stadion,” imbuh dia.
Ghavami ditangkap bersama beberapa perempuan lain pada tanggal 20 Juni 2014 di Stadion Azadi.
Dia sempat dibebaskan. Tapi, ketika dia pergi untuk mengemas barang-barangnya, dia kembali ditahan dan dipindahkan ke penjara Ervin. Sebuah penjara terkenal yang biasa digunakan untuk menahan para tahanan politik Iran.
“Ghavami telah mendekam di penjara Evin Teheran sejak 30 Juni 2014, sebagian besar sel di sana merupakan sel isolasi, yang tak memungkinkan diakses pengacara,” demikian keterangan Amnesty International, seperti dikutip Al Arabiya, Senin (11/9/2014).
“Dia adalah tahanan hati nurani, yang ditangkap semata-mata untuk mengambil bagian dalam protes damai menentang larangan perempuan menonton Liga Voli Dunia di Stadion Azadi Teheran,” lanjut pernyataan Amnesty.
Sejak Revolusi Islam pada tahun 1979, wanita Iran dilarang dari menghadiri acara olahraga laki-laki. Saudara Ghavami, Iman Ghavami, 28, membenarkan penahanan itu.”Keluarga hampir tidak dapat menahan diri,” katanya.
”Mereka terkoyak. Bukan hanya orang tua saya, tapi kakek-nenek saya, paman saya, semua orang (marah),” ujarnya.
Sementara itu, Esmail Ahmadi Moghadam, Kepala Iran polisi, seperti dikutip oleh kantor berita Fars, mengkonfirmasi penahanan wanita itu. ”Dalam kondisi saat ini, pencampuran pria dan wanita di stadion bukan untuk kepentingan umum,” katanya.
”Sikap yang diambil oleh ulama dan pemimpin tertinggi tetap tidak berubah, dan sebagai penegak hukum, kita tidak bisa membiarkan wanita memasuki stadion,” imbuh dia.
(mas)