Rampas Tanah Palestina, Israel Cari Gara-gara Lagi
A
A
A
TEPI BARAT - Israel dianggap mencari gara-gara lagi dengan Palestina setelah perang di Gaza, setelah mereka merampas tanah 400 hektare di Tepi Barat.
Demikian reaksi pemerintah Palestina atas tindakan Israel. Tanah 400 hektare di Tepi Barat yang diduduki Israel dinyatakan sebagai tanah negara untuk merespons penculikan dan pembunuhan tiga remaja Yahudi oleh militan Hamas, pada Juni 2014.
”Pemerintah Israel melakukan berbagai kejahatan terhadap rakyat dan Tanah Palestina yang mereka duduki,” kata Kepala Negoisator Palestina Saeb Erakat.
”Masyarakat internasional harus meminta pertanggungjawaban Israel sesegera mungkin untuk kejahatan dan serangan terhadap rakyat kami di Gaza dan kegiatan permukiman Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat dan Yerusalem Timur,” lanjut dia, seperti dikutip kantor berita Ma’an, semalam (31/8/2014).
Pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi, menyebut tidakan Israel sebagai kesengajaan. ”Pengumuman hari ini jelas mewakili kesengajaan Israel untuk menghapus setiap kehadiran rakyat Palestina di tanahnya dan sengaja memberlakukan solusi de facto satu negara,” ujar Ashrawi.
Tanah seluas 400 hektare di Etzion dekat Betlehem dinyatakan sebagai tanah negara Israel atas instruksi dari pejabat eselon politik. Radio Israel melaporkan, langkah tersebut diambil sebagai tanggapan terhadap penculikan dan pembunuhan tiga remaja Yahudi oleh militan Hamas pada bulan Juni 2014.
Demikian reaksi pemerintah Palestina atas tindakan Israel. Tanah 400 hektare di Tepi Barat yang diduduki Israel dinyatakan sebagai tanah negara untuk merespons penculikan dan pembunuhan tiga remaja Yahudi oleh militan Hamas, pada Juni 2014.
”Pemerintah Israel melakukan berbagai kejahatan terhadap rakyat dan Tanah Palestina yang mereka duduki,” kata Kepala Negoisator Palestina Saeb Erakat.
”Masyarakat internasional harus meminta pertanggungjawaban Israel sesegera mungkin untuk kejahatan dan serangan terhadap rakyat kami di Gaza dan kegiatan permukiman Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat dan Yerusalem Timur,” lanjut dia, seperti dikutip kantor berita Ma’an, semalam (31/8/2014).
Pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi, menyebut tidakan Israel sebagai kesengajaan. ”Pengumuman hari ini jelas mewakili kesengajaan Israel untuk menghapus setiap kehadiran rakyat Palestina di tanahnya dan sengaja memberlakukan solusi de facto satu negara,” ujar Ashrawi.
Tanah seluas 400 hektare di Etzion dekat Betlehem dinyatakan sebagai tanah negara Israel atas instruksi dari pejabat eselon politik. Radio Israel melaporkan, langkah tersebut diambil sebagai tanggapan terhadap penculikan dan pembunuhan tiga remaja Yahudi oleh militan Hamas pada bulan Juni 2014.
(mas)