PBB: Eksekusi Jadi Tontonan Gratis di Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Eksekusi publik, amputasi, cambuk dan penyaliban telah jadi tontonan gratis di tempat umum di wilayah Suriah. Demikian laporan Komisi Independen PBB tentang Penyelidikan Pelanggaran HAM di Suriah.
Komisi itu juga menuduh Damaskus pimpinan rezim Presiden Bashar al-Assad berulang kali menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil.
“Di daerah-daerah di Suriah yang dikuasai (kelompok Negara Islam), khususnya di utara dan timur laut negara itu, secara teratur ditandai dengan eksekusi, potong tangan dan cambuk di tempat umum,” bunyi laporan komisi itu, Rabu (27/8/2014).
Menurut Komisi PBB tersebut, para militan dari Negara Islam yang sebelumnya bernama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mendorong warga, termasuk anak-anak, untuk menonton gratis eksekusi, termasuk pemenggelan dan penembakan terhadap seseorang.
“Eksekusi di ruang publik telah menjadi tontonan gratis di tempat umum pada hari Jumat di Raqqa dan Aleppo,” imbuh laporan tersebut. “Mereka ditempatkan pada tontonan selama beberapa hari yang meneror penduduk setempat.”
Dalam laporan setebal 45 halaman, yang dilansir AFP, Komisi PBB juga merinci pelanggaran HAM berat, di mana anak laki-laki berusia 15 tahun dipenggal, dan anak-anak di usia yang sama juga dicambuk karena merokok dan berduaan dengan perempuan di tempat terbuka.
Komisi itu juga menuduh Damaskus pimpinan rezim Presiden Bashar al-Assad berulang kali menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil.
“Di daerah-daerah di Suriah yang dikuasai (kelompok Negara Islam), khususnya di utara dan timur laut negara itu, secara teratur ditandai dengan eksekusi, potong tangan dan cambuk di tempat umum,” bunyi laporan komisi itu, Rabu (27/8/2014).
Menurut Komisi PBB tersebut, para militan dari Negara Islam yang sebelumnya bernama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mendorong warga, termasuk anak-anak, untuk menonton gratis eksekusi, termasuk pemenggelan dan penembakan terhadap seseorang.
“Eksekusi di ruang publik telah menjadi tontonan gratis di tempat umum pada hari Jumat di Raqqa dan Aleppo,” imbuh laporan tersebut. “Mereka ditempatkan pada tontonan selama beberapa hari yang meneror penduduk setempat.”
Dalam laporan setebal 45 halaman, yang dilansir AFP, Komisi PBB juga merinci pelanggaran HAM berat, di mana anak laki-laki berusia 15 tahun dipenggal, dan anak-anak di usia yang sama juga dicambuk karena merokok dan berduaan dengan perempuan di tempat terbuka.
(mas)