Pengungsi Yazidi Dikepung ISIS, Pasukan Khusus AS Beraksi
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengkonfirmasi, bahwa AS mengerahkan pasukan khusus dalam jumlah kecil ke Gunung Sinjar, Irak utara.
Misi pasukan khusus AS itu untuk menolong para pengungsi sekte Yazidi yang dikepung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Seorang pejabat militer AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AFP bahwa pasukan khusus telah kembali dengan selamat ke pangkalan. ”Mereka memiliki kontak dengan para pengungsi. Mereka kembali ke Irbil,” ujarnya yang dilansir Kamis (14/8/2014).
AS memiliki konsulat dan fasilitas lainnya di Irbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi Irak. Pada Rabu pagi AS mengerahkan sekitar 130 tentara dan penasihat militer untuk membantu pemerintah Irak memerangi ISIS.
Kelompok militan pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi yang kini berganti nama menjadi Negara Islam (IS) telah menguasai sebagian wilayah Irak Utara dan Suriah timur.
Dalam aksinya, kelompok yang pernah memproklamirkan Kekhalifahan Islam itu telah menyerang kelompok minoritas di Irak utara. Di ataranya warga Kristen dan penganut Yazidi.
Pekan lalu, Presiden AS, Barack Obama resmi meluncurkan serangan udara untuk melindungi pengungsi Yazidi dan personel AS di Irbil. Kendati demikian, Obama menegaskan AS tidak akan terlibat pertempuran lagi di Irak.
Selain mengerahkan pasukan khusus, AS juga mengerahkan sebuah pesawat tak berawak atau drone yang menembakkan rudal ke sebuah truk bersenjata milik ISIS.
Misi pasukan khusus AS itu untuk menolong para pengungsi sekte Yazidi yang dikepung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Seorang pejabat militer AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AFP bahwa pasukan khusus telah kembali dengan selamat ke pangkalan. ”Mereka memiliki kontak dengan para pengungsi. Mereka kembali ke Irbil,” ujarnya yang dilansir Kamis (14/8/2014).
AS memiliki konsulat dan fasilitas lainnya di Irbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi Irak. Pada Rabu pagi AS mengerahkan sekitar 130 tentara dan penasihat militer untuk membantu pemerintah Irak memerangi ISIS.
Kelompok militan pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi yang kini berganti nama menjadi Negara Islam (IS) telah menguasai sebagian wilayah Irak Utara dan Suriah timur.
Dalam aksinya, kelompok yang pernah memproklamirkan Kekhalifahan Islam itu telah menyerang kelompok minoritas di Irak utara. Di ataranya warga Kristen dan penganut Yazidi.
Pekan lalu, Presiden AS, Barack Obama resmi meluncurkan serangan udara untuk melindungi pengungsi Yazidi dan personel AS di Irbil. Kendati demikian, Obama menegaskan AS tidak akan terlibat pertempuran lagi di Irak.
Selain mengerahkan pasukan khusus, AS juga mengerahkan sebuah pesawat tak berawak atau drone yang menembakkan rudal ke sebuah truk bersenjata milik ISIS.
(mas)