Inggris Desak Warganya Tinggalkan Irak
A
A
A
LONDON - Serangan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak dan wilayah otonom Irak, Kurdi, membuat pemerintah Inggris mendesak warganya agar keluar dari negara minyak itu. Desakan ini lebih difokuskan kepada warga Inggris yang ada di Kurdi.
“Kami mendesak warga Inggris di Erbil, Sulaimaniyah dan Dohuk di daerah otonom Irak, Kurdistan untuk segera pergi, sebelum militan kembali melakukan serangan ke wilayah itu,” ungkap Kementerian Luar Negeri Inggris.
Melansir Al Arabiya, Sabtu (9/8/2014), kementerian itu juga sudah mengeluarkan travel warning, atau larangan bepergian ke wilayah Irak, khusunya Kurdi. Hal ini perlu dilakukan, mengingat situasi yang tidak kondusif di wilayah itu. Peringatan ini muncul sebelum Amerika Serikat (AS) melakukan serangan di Erbil semalam.
“Kementerian Luar Negeri juga menyarankan agar semua perjalanan ke provinsi Anbar, Nineveh, Salah al-Din dan Diyala dan semua daerah selatan batas Irak untuk ditangguhkan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan,” ucap kementerian itu.
Kementerian tersebut juga meminta kepada warga Inggris yang saat ini sudah berada di Kurdi untuk segera mencari tempat aman dan menghindari lokasi-lokasi yang rawan konflik. “Situasi di sana dapat memburuk dengan cepat,” tegas Kementerian Luar Negeri Inggris.
“Kami mendesak warga Inggris di Erbil, Sulaimaniyah dan Dohuk di daerah otonom Irak, Kurdistan untuk segera pergi, sebelum militan kembali melakukan serangan ke wilayah itu,” ungkap Kementerian Luar Negeri Inggris.
Melansir Al Arabiya, Sabtu (9/8/2014), kementerian itu juga sudah mengeluarkan travel warning, atau larangan bepergian ke wilayah Irak, khusunya Kurdi. Hal ini perlu dilakukan, mengingat situasi yang tidak kondusif di wilayah itu. Peringatan ini muncul sebelum Amerika Serikat (AS) melakukan serangan di Erbil semalam.
“Kementerian Luar Negeri juga menyarankan agar semua perjalanan ke provinsi Anbar, Nineveh, Salah al-Din dan Diyala dan semua daerah selatan batas Irak untuk ditangguhkan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan,” ucap kementerian itu.
Kementerian tersebut juga meminta kepada warga Inggris yang saat ini sudah berada di Kurdi untuk segera mencari tempat aman dan menghindari lokasi-lokasi yang rawan konflik. “Situasi di sana dapat memburuk dengan cepat,” tegas Kementerian Luar Negeri Inggris.
(esn)