Selain SBY dan Mega, Ini Tokoh yang Disebut WikiLeaks
A
A
A
JAKARTA - Situs antikerahasiaan WikiLeaks merilis dokumen pemerintah Australia yang mencegah pengungkapan kasus dugaan korupsi yang melibatkan para pemimpin dan tokoh Asia.
Selain nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri, WikiLeaks merilis sederat nama yang masuk daftar tokoh itu. (Baca: Ungkap Dugaan Korupsi, WikiLeaks Sebut SBY dan Mega)
WikiLeaks hanya merilis dokumen perintah Australia yang mencegah pengungkapan kasus dugaan korupsi itu, tanpa menjelaskan kasus dugaan korupsi apa yang dimaksud.
Situs yang didirikan Julian Assange itu, menyebut beberapa tokoh dan pemimpin Asia diduga menerima atau berusaha menerima suap atau pembayaran yang tidak benar. Juga merestui atau tidak sengaja merestui setiap orang untuk menerima atau mencoba menerima suap yang tidak benar.
Masih menurut dokumen WikiLeaks tertanggal 29 Juli 2014, berikut beberapa tokoh yang disebut masuk daftar tokoh yang dilarang Australia untuk diungkap kasus dugaan korupsinya.
1. Setiap perdana menteri atau mantan perdana menteri dari Malaysia, atau mantan
wakil perdana menteri Malaysia.
2. Setiap menteri keuangan atau mantan menteri keuangan Malaysia.
3. Perdana Menteri Malaysia saat ini, Najib Razak.
4. Mantan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi.
5. Adik ipar Ahmad Badawai, Puan Noni.
6. Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.
6. Mantan Menteri Keuangan Malaysia Daim Zainuddin.
7. Mantan Menteri Perdagangan Malaysia, Rafidah Aziz.
8. Mantan Menteri Luar Negeri Malaysia, Hamid Albar.
9. Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
10. Mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri.
11.Mentan menteri era Megawati, Laksamana Sukardi.
12. Presiden Vietnam, Truong Tan San.
13. Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung.
14. Mantan Ketua Panitia Pengawas Keuangan Nasional Vietnam, Le Duc Thuy.
15. Mantan Sekjen Partai Komunis Vietnam, Nong Duc Manh.
“Perintah super untuk memerintahkan keamanan nasional (Australia) untuk mencegah pelaporan tentang kasus ini, oleh siapa saja. (Tujuannya) untuk mencegah kerusakan hubungan internasional Australia,” tulis WikiLeaks,
Selain nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri, WikiLeaks merilis sederat nama yang masuk daftar tokoh itu. (Baca: Ungkap Dugaan Korupsi, WikiLeaks Sebut SBY dan Mega)
WikiLeaks hanya merilis dokumen perintah Australia yang mencegah pengungkapan kasus dugaan korupsi itu, tanpa menjelaskan kasus dugaan korupsi apa yang dimaksud.
Situs yang didirikan Julian Assange itu, menyebut beberapa tokoh dan pemimpin Asia diduga menerima atau berusaha menerima suap atau pembayaran yang tidak benar. Juga merestui atau tidak sengaja merestui setiap orang untuk menerima atau mencoba menerima suap yang tidak benar.
Masih menurut dokumen WikiLeaks tertanggal 29 Juli 2014, berikut beberapa tokoh yang disebut masuk daftar tokoh yang dilarang Australia untuk diungkap kasus dugaan korupsinya.
1. Setiap perdana menteri atau mantan perdana menteri dari Malaysia, atau mantan
wakil perdana menteri Malaysia.
2. Setiap menteri keuangan atau mantan menteri keuangan Malaysia.
3. Perdana Menteri Malaysia saat ini, Najib Razak.
4. Mantan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi.
5. Adik ipar Ahmad Badawai, Puan Noni.
6. Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.
6. Mantan Menteri Keuangan Malaysia Daim Zainuddin.
7. Mantan Menteri Perdagangan Malaysia, Rafidah Aziz.
8. Mantan Menteri Luar Negeri Malaysia, Hamid Albar.
9. Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
10. Mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri.
11.Mentan menteri era Megawati, Laksamana Sukardi.
12. Presiden Vietnam, Truong Tan San.
13. Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung.
14. Mantan Ketua Panitia Pengawas Keuangan Nasional Vietnam, Le Duc Thuy.
15. Mantan Sekjen Partai Komunis Vietnam, Nong Duc Manh.
“Perintah super untuk memerintahkan keamanan nasional (Australia) untuk mencegah pelaporan tentang kasus ini, oleh siapa saja. (Tujuannya) untuk mencegah kerusakan hubungan internasional Australia,” tulis WikiLeaks,
(mas)