ISIS Serbu Pangkalan Militer Suriah, Puluhan Tewas
A
A
A
DAMASCUS - Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikabarkan menyerang dan merebut salah satu pangkalan militer milik pasukan Suriah di Raqa. Puluhan tentara dilaporkan tewas dalam penyerangan ini.
Melansir Channel News Asia, Minggu (27/7/2014), menurut pihak Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sedikitnya 85 orang tewas dalam serangan yang berlangsung selama akhir pekan itu. Beberapa tentara bahkan menjalani eksekusi dengan cara dipenggal kepalanya.
“Beberapa pasukan kami eskeskusi dengan dipenggal kepalanya, dan kepala mereka yang sudah terputus dari badannya, kami pajang di sepanjang jalan di Raqa,” ungkap pihak ISIS melalui sebuah pernyataan.
Para militan juga mempublikasikan proses eksekusi mati tersebut. Dalam video yang mereka sebar di dunia maya itu, mereka membakar poto presiden Suriah, Bashar al-Assad di tengah-tengah mayat para prajurit yang sudah tidak memiliki kepala.
Menurut kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, ratusan prajurit telah mengungsi ke wilayah yang lebih aman paska penyerangan itu. “Ratusan orang berhasil selamat, namun 200 orang lainnya masih belum diketahui keberadaannya,” ucap Rahman.
Melansir Channel News Asia, Minggu (27/7/2014), menurut pihak Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sedikitnya 85 orang tewas dalam serangan yang berlangsung selama akhir pekan itu. Beberapa tentara bahkan menjalani eksekusi dengan cara dipenggal kepalanya.
“Beberapa pasukan kami eskeskusi dengan dipenggal kepalanya, dan kepala mereka yang sudah terputus dari badannya, kami pajang di sepanjang jalan di Raqa,” ungkap pihak ISIS melalui sebuah pernyataan.
Para militan juga mempublikasikan proses eksekusi mati tersebut. Dalam video yang mereka sebar di dunia maya itu, mereka membakar poto presiden Suriah, Bashar al-Assad di tengah-tengah mayat para prajurit yang sudah tidak memiliki kepala.
Menurut kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, ratusan prajurit telah mengungsi ke wilayah yang lebih aman paska penyerangan itu. “Ratusan orang berhasil selamat, namun 200 orang lainnya masih belum diketahui keberadaannya,” ucap Rahman.
(esn)