Siswi 6 Tahun Digilir Tiga Pria di Sekolah, Publik India Marah

Senin, 21 Juli 2014 - 16:45 WIB
Siswi 6 Tahun Digilir...
Siswi 6 Tahun Digilir Tiga Pria di Sekolah, Publik India Marah
A A A
BANGALORE - Dalam tiga hari ini, publik India meluapkan kemarahannya atas kasus perkosaan yang dialami gadis enam tahun oleh tiga pria di sekolah. Salah satu pelakunya adalah staf sekolah tersebut.

Salah satu pelaku, yakni seorang instruktur skating di sebuah sekolah swasta elite di Bangalore, ditangkap semalam. Pelaku berusia 30 tahun yang diidentifikasi dengan nama depannya, Mustafa.

Dia ditangkap atas tuduhan memperkosa gadis itu, setelah enam hari kasus itu diungkap. Polisi mengatakan, bahwa di dalam laptop tersangka ditemukan video tidak senonoh seorang siswi berseragam yang dilecehkan.

Ribuan warga sejak Sabtu pekan lalu memprotes aksi asusila di Bangalore. Kasus itu menjadi tamparan keras bagi publik setempat, sebab wilayah tersebut dikenal dihuni warga kelas elite yang rata-rata hidup dengan kekayaan yang lebih. Publik khawatir, beredarnya video itu akan mempengaruhi para siswa.

”Ini mengganggu, anak-anak sebagian besar mengunduh video itu, di mana berisi adegan siswa yang berseragam diperkosa,” kata pejabat kepolisian setempat, komisaris polisi Raghavendra Auradkar, seperti dikutip IB Times, Senin (21/7/2014).

Media lokal melaporkan, satu orang lainnya juga terlibat dalam pemerkosaan itu. Sebelumnya, polisi setempat telah menahan tiga orang selama penyelidikan, tapi tidak mengkonfirmasi penangkapan. Kasus itu membuat marah publik. Ratusan orang tua berdemo di luar sekolah dan menuduh pihak sekolah lalai.

Insiden ini dilaporkan terjadi pada 2 Juli di Vibgyor School. Kasus terungkap setelah orang tua korban mendengar keluhan sakit perut. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit, dan dokter menyatakan bahwa gadis itu menjadi korban kekerasan seksual.

Kepala sekolah setempat, Rustom Kerawala, telah meminta maaf kepada orangtua korban. Dia berjanji bekerjasama dengan polisi untuk menuntaskan kasus itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1772 seconds (0.1#10.140)