Israel Kian Kalap, Korban Tewas di Gaza Jadi 121 Jiwa
A
A
A
GAZA - Invasi militer Israel semakin kalap atau di luar kontrol pada Sabtu (12/7/2014). Serangan udara terus berlangsung, dan total korban tewas di Jalur Gaza kini bertambah menjadi 121 jiwa.
Dalam semalam, sekitar selusin warga Palestina di Jalur Gaza tewas setelah Israel membombardir wilayah Jalur Gaza. Selain itu, sebanyak 920 warga Palestina terluka sejak invasi Israel dimulai Selasa lalu.
Sumber medis Gaza kepada Al Jazeera mengatakan, bahwa tiga anak-anak cacat dan pengasuh medis tewas dalam pemboman di kantor LSM di Jebaliya.
Kantor berita AFP juga melaporkan dua orang tewas di sebuah asosiasi amal untuk penyandang cacat di Beit Lahiya. Korban tewas lainnya ditemukan di Tufah, sebelah timur Kota Gaza dan sebelah barat Kota Gaza.
Amerika Serikat (AS) terus membujuk Israel untuk gencatan senjata. AS juga siap untuk memfasilitasi perdamaian Israel dan Hamas, Palestina. Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berkeras bahwa invasi tidak akan berhenti sampai warga Israel bisa merasa tenang tanpa dihujani roket para militan Gaza.
”Tidak ada tekanan internasional yang akan mencegah kita bergerak dengan semua kekuatan, melawan organisasi teroris yang menyerukan kehancuran kita,” kata Netanyahu dalam konferensi pers di Tel Aviv, seperti dikutip Reuters.
”Saya akan mengakhiri (invasi) ketika tujuan kita sudah terealisasikan. Dan tujuan utama kita adalah untuk memulihkan kedamaian dan ketenangan.
Sementara itu, hari ini para pejuang Gaza terlibat bentrok dengan pasukan khusus Israel. Bentrokan dipicu aksi pasukan AS yang ingin mendekati wilayah Jalur Gaza. Aksi pasukan Israel itu memicu perlawanan dari kelompok Brigade al-Quds. Hingga kini belum ada laporan terkait kemungkinan jatuhnya korban dalam bentrokan itu.
Dalam semalam, sekitar selusin warga Palestina di Jalur Gaza tewas setelah Israel membombardir wilayah Jalur Gaza. Selain itu, sebanyak 920 warga Palestina terluka sejak invasi Israel dimulai Selasa lalu.
Sumber medis Gaza kepada Al Jazeera mengatakan, bahwa tiga anak-anak cacat dan pengasuh medis tewas dalam pemboman di kantor LSM di Jebaliya.
Kantor berita AFP juga melaporkan dua orang tewas di sebuah asosiasi amal untuk penyandang cacat di Beit Lahiya. Korban tewas lainnya ditemukan di Tufah, sebelah timur Kota Gaza dan sebelah barat Kota Gaza.
Amerika Serikat (AS) terus membujuk Israel untuk gencatan senjata. AS juga siap untuk memfasilitasi perdamaian Israel dan Hamas, Palestina. Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berkeras bahwa invasi tidak akan berhenti sampai warga Israel bisa merasa tenang tanpa dihujani roket para militan Gaza.
”Tidak ada tekanan internasional yang akan mencegah kita bergerak dengan semua kekuatan, melawan organisasi teroris yang menyerukan kehancuran kita,” kata Netanyahu dalam konferensi pers di Tel Aviv, seperti dikutip Reuters.
”Saya akan mengakhiri (invasi) ketika tujuan kita sudah terealisasikan. Dan tujuan utama kita adalah untuk memulihkan kedamaian dan ketenangan.
Sementara itu, hari ini para pejuang Gaza terlibat bentrok dengan pasukan khusus Israel. Bentrokan dipicu aksi pasukan AS yang ingin mendekati wilayah Jalur Gaza. Aksi pasukan Israel itu memicu perlawanan dari kelompok Brigade al-Quds. Hingga kini belum ada laporan terkait kemungkinan jatuhnya korban dalam bentrokan itu.
(mas)