Analis Mesir: Dukungan untuk Palestina Berkurang
A
A
A
KAIRO - Seorang analis politik di Mesir Mashhoor Ibrahim Ahmed, mengeluarkan pernyataan kontroversial. Menurut dirinya, dukungan warga Mesir terhadap Palestina tidak sekuat tahun 2012 lalu, saat invasi pertama Israel terhadap Gaza.
“Dukungan terhadap Palestina berkurang, semenjak Hamas (penguasa Gaza) dianggap oleh warga Mesir sebagai kepala teroris di Sinai dan menuduh sebagai penyerang penjara Mesir selama masa revolusi,” ungkap Ahmed. Seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (10/7/2014).
Menurut Ahmed, keselahpahaman ini lah yang akhirnya membuat warga Mesir tidak terlalu memberikan dukungan lagi kepada warga Palestina di Gaza yang saat ini tengah digempur oleh militer Israel.
“Setelah Hamas selalu digambarkan sebagai kelompok teroris, sulit rasanya bagi pemerintah Mesir ataupun liga Arab untuk merubah pandangan seseorang (terhadap Hamasa) dalam waktu beberapa detik,” ucap Ahmed.
Faktor lainnya adalah warga Mesir terlalu takut untuk melakukan protes ataupun berbuat langsung untuk warga Palestina. “Jika untuk melakukan protes terhadap subsidi BBM saja mereka terlalu takut, apakah Anda semua berfikir mereka akan berani keluar dan memprotes apa yang dilakukan Israel terhadap Gaza,” Ahmed menambahkan.
Namun, pemerintah Mesir sebagai salah satu negara tetangga Palestina sendiri mulai memberikan bantuan kepada warga Gaza. Mereka dikabarkan membuka wilayah perbatasan, dan menyiagakan rumah sakit untuk merawat pada korban dari Gaza.
“Dukungan terhadap Palestina berkurang, semenjak Hamas (penguasa Gaza) dianggap oleh warga Mesir sebagai kepala teroris di Sinai dan menuduh sebagai penyerang penjara Mesir selama masa revolusi,” ungkap Ahmed. Seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (10/7/2014).
Menurut Ahmed, keselahpahaman ini lah yang akhirnya membuat warga Mesir tidak terlalu memberikan dukungan lagi kepada warga Palestina di Gaza yang saat ini tengah digempur oleh militer Israel.
“Setelah Hamas selalu digambarkan sebagai kelompok teroris, sulit rasanya bagi pemerintah Mesir ataupun liga Arab untuk merubah pandangan seseorang (terhadap Hamasa) dalam waktu beberapa detik,” ucap Ahmed.
Faktor lainnya adalah warga Mesir terlalu takut untuk melakukan protes ataupun berbuat langsung untuk warga Palestina. “Jika untuk melakukan protes terhadap subsidi BBM saja mereka terlalu takut, apakah Anda semua berfikir mereka akan berani keluar dan memprotes apa yang dilakukan Israel terhadap Gaza,” Ahmed menambahkan.
Namun, pemerintah Mesir sebagai salah satu negara tetangga Palestina sendiri mulai memberikan bantuan kepada warga Gaza. Mereka dikabarkan membuka wilayah perbatasan, dan menyiagakan rumah sakit untuk merawat pada korban dari Gaza.
(esn)