Para Pelayan Cantik Restoran di AS Berbekal Senapan

Kamis, 03 Juli 2014 - 16:28 WIB
Para Pelayan Cantik...
Para Pelayan Cantik Restoran di AS Berbekal Senapan
A A A
COLORADO - Para pelayan cantik di restoran “Shooters Grill”, di Kota Rifle, Colorado, Amaerika Serikat (AS) tampil beda.Semua pelayan cantik itu menentang senapan tajam di pinggul mereka dan siap memenuhi perintah pelanggan restoran.

Salah satu jenis senapan yang menempel di pinggul mereka adalah senapan tipe Rueger Blackhawk 357. Sensasi restoran itu menjadi sorotan media, karena dianggap “menyembah” senjata tanpa peduli tragedi pembantaian di berbagai sekolah dan restoran di AS karena kepemilikan senjata api.

Tidak hanya para pelannnya yang dibekali senapan tajam. Berbagai properti restoran itu juga dihiasi dengan aneka senjata. Termasuk tempat penampung garam dan merica yang terbuat dari bekas granat.

Ide itu muncul dari pemilik restoran, Lauren Boebert, 27, yang selalu membawa pistol tak lama setelah membuka restoran itu setahun silam. ”Saya mulai membawa (senjata) sebulan setelah kami membuka restoran. Karena saya seorang wanita yang aktif di bisnis dan berada di sini hingga larut malam,” katanya, seperti dikutip Fox News, Kamis (3/7/2014).

Ide membekali para pelayan cantiknya itu juga tak lepas dari insiden pembunuhan di sekitar restorannya beberapa waktu silam. ”Ada seorang pria dipukuli sampai tewas di gang, di belakang restoran saya tahun lalu. Itu sangat disayangkan,” ujar Boebert.

Meski dibekali senapan tajam, para pelayan cantik itu tetap tampil mempesona tanpa kesan menyeramkan. Mereka mengenakan celana jeans panjang dan kemeja, dengan senapan siaga di pinggul mereka.

Para pelanggannya pun, kata Boebert tidak ketakutan meski melihat senapan berada di pingul para pelayannya. ”Tak seorang pun pernah berbalik dan berjalan keluar karena mereka melihat pistol,” kata Boebert. ”Mereka mungkin telah henkang karena karena terlalu ramai. Puji Tuhan. Tapi, bukan karena alasan adanya senjata,” imbuh dia.

Di Colorado, warga sipil memang bebas memiliki senjata api. Namun, Presiden Barack Obama beberapa waktu lalu sempat ingin meninjau ulang kebijakan kepemilikan senjata api oleh warga sipil setelah marak terjadi penembakan brutal. Namun, Obama frusasi, karena langkahnya itu tidak disetujui parlemen.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0814 seconds (0.1#10.140)