Jurnalis Rusia Tewas Tertembak di Ukraina
A
A
A
DONETSK - Seorang jurnalis asal Rusia kembali menjadi korban dalam pertempuran di wilayah timur Ukraina. Kali ini, seorang juru kamera salah satu televisi negara Rusia tewas tertembak saat dirinya melakukan peliputan di Donetsk.
Anatoly Klyan (68), seperti dilansir Al Jazeera, Senin (30/6/2014), tewas tertembak di bagian perut saat dirinya sedang dalam perjalanan mengambil gambar di markas pasukan pro-Kiev, semalam. Klyan sendiri datang ke wilayah itu atas undangan separatis pro-Rusia.
“Dia datang ke Dontesk bersama dengan rombongan ibu-ibu para tentara untuk dibawa ke markas militer. Mereka (ibu-ibu) akan bertemu anak-anak mereka yang sedang berperang dan mencoba membawa mereka pulang,” ungkap pihak televisi Rusia.
Bus yang membawa rombongan tersebut terjebak di tengah pertempuran. “Klyan tewas ketika sekelompok orang bersenjata api menembaki mereka yang baru saja turun dari bus untuk pergi ke tempat yang lebih aman,” pihak televisi Rusia menambahkan.
Rusia sendiri telah mengeluarkan protes terhadap pembunuhan salah satu jurnalis mereka, dan menyerukan pemberhentian operasi militer yang dilakukan oleh pemerintah Ukraina di wilayah Lugansk dan Donetsk.
Sebelumnya, pada 17 Juni lalu, seorang jurnalis koresponden Rusia dan sound engineer untuk televisi pemerintah Rusia, tewas akibat tembakan mortir dalam sebuah bentrokan yang terjadi di dekat Lugansk.
Anatoly Klyan (68), seperti dilansir Al Jazeera, Senin (30/6/2014), tewas tertembak di bagian perut saat dirinya sedang dalam perjalanan mengambil gambar di markas pasukan pro-Kiev, semalam. Klyan sendiri datang ke wilayah itu atas undangan separatis pro-Rusia.
“Dia datang ke Dontesk bersama dengan rombongan ibu-ibu para tentara untuk dibawa ke markas militer. Mereka (ibu-ibu) akan bertemu anak-anak mereka yang sedang berperang dan mencoba membawa mereka pulang,” ungkap pihak televisi Rusia.
Bus yang membawa rombongan tersebut terjebak di tengah pertempuran. “Klyan tewas ketika sekelompok orang bersenjata api menembaki mereka yang baru saja turun dari bus untuk pergi ke tempat yang lebih aman,” pihak televisi Rusia menambahkan.
Rusia sendiri telah mengeluarkan protes terhadap pembunuhan salah satu jurnalis mereka, dan menyerukan pemberhentian operasi militer yang dilakukan oleh pemerintah Ukraina di wilayah Lugansk dan Donetsk.
Sebelumnya, pada 17 Juni lalu, seorang jurnalis koresponden Rusia dan sound engineer untuk televisi pemerintah Rusia, tewas akibat tembakan mortir dalam sebuah bentrokan yang terjadi di dekat Lugansk.
(esn)