Lavrov-Kerry Bahas Krisis Ukraina
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dikabarkan melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry guna membahas perkembangan situasi terbaru di Ukraina.
Melansir Voice of Russia, Senin (23/6/2014), dalam pembicaraan tersebut, Lavrov menegaskan, Rusia selalu mendukung upaya konstruktif untuk menyelesaikan krisis yang terjadi di negara tetangga mereka itu.
“Rusia selalu mendukung gencatan senjata. Ini hanya langkah pertama. Tugas utama adalah untuk memulai dialog tanpa ultimatum. Hal ini diperlukan untuk memperhitungkan kepentingan orang-orang yang benar-benar mengontrol situasi di tenggara Ukraina," ucap Lavrov pada Kerry.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lavrov menilai rencana damai yang diutarakan presiden Ukraina, Petro Poroshenko lebih menyerupai ultimatum dibandingkan penawaran, karena mengandung unsur paksaan dan hukuman.
Dalam perbincangan itu, Lavrov juga menyatakan keprihatinannya atas situasi yang terjadi di timur Ukraina, di mana menurut Lavrov, Poroshenko masih menjalankan operasi militer di tengah upaya gencaran senjata.
Menurut pihak Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam perbicangan yang berlangsung semalam, Kerry dan lavrov juga turut membahas mengenai perkembangan kerjasama energi antara Rusia dan Ukraina yang belum menemui kata sepakat.
Melansir Voice of Russia, Senin (23/6/2014), dalam pembicaraan tersebut, Lavrov menegaskan, Rusia selalu mendukung upaya konstruktif untuk menyelesaikan krisis yang terjadi di negara tetangga mereka itu.
“Rusia selalu mendukung gencatan senjata. Ini hanya langkah pertama. Tugas utama adalah untuk memulai dialog tanpa ultimatum. Hal ini diperlukan untuk memperhitungkan kepentingan orang-orang yang benar-benar mengontrol situasi di tenggara Ukraina," ucap Lavrov pada Kerry.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lavrov menilai rencana damai yang diutarakan presiden Ukraina, Petro Poroshenko lebih menyerupai ultimatum dibandingkan penawaran, karena mengandung unsur paksaan dan hukuman.
Dalam perbincangan itu, Lavrov juga menyatakan keprihatinannya atas situasi yang terjadi di timur Ukraina, di mana menurut Lavrov, Poroshenko masih menjalankan operasi militer di tengah upaya gencaran senjata.
Menurut pihak Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam perbicangan yang berlangsung semalam, Kerry dan lavrov juga turut membahas mengenai perkembangan kerjasama energi antara Rusia dan Ukraina yang belum menemui kata sepakat.
(esn)