Parlemen Irak Gagal Tetapkan Status Darurat
A
A
A
BAGHDAD - Parlemen Irak pada Kamis (12/6/2014) gagal untuk mencapai kesepakatan saat sidang parlemen yang membahas mengenai situasi terkini di negara tersebut, dimana beberapa kota sudah berhasil diambil alih oleh militan.
Juru bicara parlemen, Osama al-Nujaifi mengatakan sidang parlemen ditunda hingga batas waktu yang belum diketahui. Melansir Xinhua, kegagalan ini disebabkan oleh tidak hadirnya beberapa kubu politik di negara tersebut.
Untuk bisa menentukan situasi darurat di Irak, parlemen setidaknya membutuhkan dua pertiga suara dari seluruh anggota perlemen yang bejumlah 325 anggota.
Awal pekan lalu, Perdana Menteri Irak, Nuri al-Malik menyatakan negara saat ini sedang siaga penuh dan meminta parlemen untuk segera menyatakan kondisi darurat agar dirinya bisa bertindak lebih lanjut untuk melawan militan.
Para pengamat melihat bahwa beberapa blok politik yang bersebrangan dengan Maliki tidak akan memberikan suara mereka di parlemen karena keputusan keadaan darurat akan memberikan Maliki kekuasaan lebih.
Lawan politik Maliki memiliki ketakutan bila Maliki diberikan kekuasaan penuh atas pemerintahan dan militer, ia akan menggunakan hal tersebut untuk memukul para lawan politiknya.
Juru bicara parlemen, Osama al-Nujaifi mengatakan sidang parlemen ditunda hingga batas waktu yang belum diketahui. Melansir Xinhua, kegagalan ini disebabkan oleh tidak hadirnya beberapa kubu politik di negara tersebut.
Untuk bisa menentukan situasi darurat di Irak, parlemen setidaknya membutuhkan dua pertiga suara dari seluruh anggota perlemen yang bejumlah 325 anggota.
Awal pekan lalu, Perdana Menteri Irak, Nuri al-Malik menyatakan negara saat ini sedang siaga penuh dan meminta parlemen untuk segera menyatakan kondisi darurat agar dirinya bisa bertindak lebih lanjut untuk melawan militan.
Para pengamat melihat bahwa beberapa blok politik yang bersebrangan dengan Maliki tidak akan memberikan suara mereka di parlemen karena keputusan keadaan darurat akan memberikan Maliki kekuasaan lebih.
Lawan politik Maliki memiliki ketakutan bila Maliki diberikan kekuasaan penuh atas pemerintahan dan militer, ia akan menggunakan hal tersebut untuk memukul para lawan politiknya.
(esn)