RI Jadi Tuan Rumah Konferensi Kemanusiaan Dunia
A
A
A
JAKARTA - Indonesia bekerjasama dengan United Nations Alliances of Civilizations (UNOAC) sebuah badan PBB yang begerak di bidang kemanusiaan, kebudayaan dan plurarisme akan mengadakan sebuah konferensi internasional. Konferensi itu membahas masalah pluralisme dan toleransi terhadap berbagai kebudayaan.
Dalam briefing bersama wartawan, Direktur Jenderal Informasi dan Publikasi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Duta Besar Esty Andayani, menyatakan Indonesia merupakan negara pertama di Asia Pasifik yang menyelenggarakan konferensi ini. Ini merupakan konferensi keenam semenjak 2008. Konferensi itu pertama kali digelar di Madrid, Spanyol.
”Indonesia sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah sejak tahun 2012, dan di tahun 2014 ini kita diberikan kepercayaan tersebut,” kata Andayani, Jumat (6/6/2014) di Jakarta. Konferensi akan digelar Agustus 2014.
Salah satu alasan Indonesia dipilih UNOAC jadi tuan rumah konferensi itu, karena Indonesia memiliki keberagaman. Baik dari segi budaya dan agama. Selain itu, Indonesia juga dianggap sebagai negara dengan toleransi yang tinggi terhadap keberagaman budaya.
Konferensi ini pada awalnya dibuat untuk memerangi ektremisme dan terorisme dan diprakarsai oleh Perdana Menteri Spanyol, HE Jose Luis Rodriguez Zapatero dan Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan. Seiring berjalannya waktu, isu yang dibahas pun semakin meluas dan kompleks seperti isu plularisme yang menjadi sorotan di Indonesia.
Konferensi itu diperkirakan akan dihadiri oleh pakar dan tokoh-tokoh internasional dalam bidang tekait. Pemimpin dari 11 negara dan 25 organisasi internasional diperkirakan hadir.
Dalam briefing bersama wartawan, Direktur Jenderal Informasi dan Publikasi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Duta Besar Esty Andayani, menyatakan Indonesia merupakan negara pertama di Asia Pasifik yang menyelenggarakan konferensi ini. Ini merupakan konferensi keenam semenjak 2008. Konferensi itu pertama kali digelar di Madrid, Spanyol.
”Indonesia sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah sejak tahun 2012, dan di tahun 2014 ini kita diberikan kepercayaan tersebut,” kata Andayani, Jumat (6/6/2014) di Jakarta. Konferensi akan digelar Agustus 2014.
Salah satu alasan Indonesia dipilih UNOAC jadi tuan rumah konferensi itu, karena Indonesia memiliki keberagaman. Baik dari segi budaya dan agama. Selain itu, Indonesia juga dianggap sebagai negara dengan toleransi yang tinggi terhadap keberagaman budaya.
Konferensi ini pada awalnya dibuat untuk memerangi ektremisme dan terorisme dan diprakarsai oleh Perdana Menteri Spanyol, HE Jose Luis Rodriguez Zapatero dan Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan. Seiring berjalannya waktu, isu yang dibahas pun semakin meluas dan kompleks seperti isu plularisme yang menjadi sorotan di Indonesia.
Konferensi itu diperkirakan akan dihadiri oleh pakar dan tokoh-tokoh internasional dalam bidang tekait. Pemimpin dari 11 negara dan 25 organisasi internasional diperkirakan hadir.
(mas)