Rusia Intai Gerakan Jet-jet Tempur NATO di Baltik
A
A
A
MOSkOW – Militer Angkatan Udara Rusia bakal mengintensifkan pengawasan wilayah udara negara-negara Baltik dari gerakan pesawat-pesawat jet tempur Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Pengintaian itu dilakukan, karena NATO pernah mengkalim akan melakukan penerbangan pesawat jet tempur dalam skala besar-besaran di wilayah udara negara-negara Baltik.
Rencana militer Rusia itu disampaikan sumber yang merupakan pejabat tinggi di jajaran Angkatan Udara Rusia kepada Itar-Tass, Selasa (27/5/2014). Pernyataan itu sebagai respons terhadap NATO yang berencana melakukan pelatihan militer besar-besaran di negara-negara Baltik pada 27 hingga 28 Mei 2014.
“Jika penerbangan tersebut benar-benar dimulai, kita akan mengintensifkan pengawasan wilayah udara negara-negara Baltik dari wilayah kita. Untuk tujuan ini, kita akan terbangkan tentara yang berbasis di Distrik Militer Barat,” ujar sumber itu.
Pada saat yang sama, Perwakilan Umum Staf Angkatan Udara Rusia, tidak percaya bahwa penerbangan penerbangan NATO di wilayah udara negara-negara Baltik akan menimbulkan ancaman militer bagi usia. ”Tidak ada ancaman apapun di sini. Ya, mereka terbang, tetapi kita juga terbang ketika kita perlu, dan tidak meminta izin siapa pun,” kata pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu.
Kementerian Pertahanan Latvia, sebelumnya menyatakan, Angkatan Udara NATO di Ramstein akan melakukan latihan penerbangan besar-besaran di wilayah udara dari negara-negara Baltik. Menurut kementerian itu, tujuh negara NATO dan dua sekutu NATO DI Eropa Timur ambil bagian dalam misi itu.
Penerbangan besar-besaran itu melibatkan tentara Angkatan Udara Polandia dengan pesawat jet tempur MiG – 29, tentara Inggris dengan pesawat jet tempur Typhoon, tentara Denmark dengan pesawat jet tempur F – 16, tentara Prancis dan Belanda dengan pesawat jet tempur F-16 dan tentara dari negara-negara lainnya.
Rencana militer Rusia itu disampaikan sumber yang merupakan pejabat tinggi di jajaran Angkatan Udara Rusia kepada Itar-Tass, Selasa (27/5/2014). Pernyataan itu sebagai respons terhadap NATO yang berencana melakukan pelatihan militer besar-besaran di negara-negara Baltik pada 27 hingga 28 Mei 2014.
“Jika penerbangan tersebut benar-benar dimulai, kita akan mengintensifkan pengawasan wilayah udara negara-negara Baltik dari wilayah kita. Untuk tujuan ini, kita akan terbangkan tentara yang berbasis di Distrik Militer Barat,” ujar sumber itu.
Pada saat yang sama, Perwakilan Umum Staf Angkatan Udara Rusia, tidak percaya bahwa penerbangan penerbangan NATO di wilayah udara negara-negara Baltik akan menimbulkan ancaman militer bagi usia. ”Tidak ada ancaman apapun di sini. Ya, mereka terbang, tetapi kita juga terbang ketika kita perlu, dan tidak meminta izin siapa pun,” kata pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu.
Kementerian Pertahanan Latvia, sebelumnya menyatakan, Angkatan Udara NATO di Ramstein akan melakukan latihan penerbangan besar-besaran di wilayah udara dari negara-negara Baltik. Menurut kementerian itu, tujuh negara NATO dan dua sekutu NATO DI Eropa Timur ambil bagian dalam misi itu.
Penerbangan besar-besaran itu melibatkan tentara Angkatan Udara Polandia dengan pesawat jet tempur MiG – 29, tentara Inggris dengan pesawat jet tempur Typhoon, tentara Denmark dengan pesawat jet tempur F – 16, tentara Prancis dan Belanda dengan pesawat jet tempur F-16 dan tentara dari negara-negara lainnya.
(mas)