Data Inmarsat 47 Lembar Dirilis, MH370 Tetap Misterius
A
A
A
KUALA LUMPUR - Departemen Penerbangan Sipil (DCA) Malaysia telah merilis data mentah yang diperoleh dari perusahaan satelit Inmarsat Inggris, Selasa (27/5/2014). Data satelit itulah yang jadi acuan Malaysia untuk memutuskan penerbangan pesawat Malaysia Airlines MH370 berakhir di Samudera Hindia selatan.
Meski data satelit Inmarsat telah dirilis, namun International Civil Aviation Organization atau Organisasi Penerbangan Sipil Dunia (ICAO) yang bernaung di bawah PBB, menyatakan, posisi pesawat pembawa 239 orang itu masih tetap misterius. ICAO setuju untuk melakukan pencarian global.
“Inmarsat dan DCA telah bekerja untuk merilis data komunikasi dan analisis deskripsi teknis,” demikian pernyataan pers oleh DCA Malaysia, seperti dikutip The Star. Data satelit Inmarsat tersebut setebal 47 halaman. Isinya tentang data komunikasi dan penjelasan tabel yang relevan terkait analisis Inmarsat tentang rute penerbangan pesawat MH370.
Data itu dirilis atas instruksi Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein. DCA menambahkan, bahwa orang-orang yang memiliki informasi tambahan tentang tragedi pesawat MH370 bisa mengirimkannya ke e-mail DCA, yakni[email protected].
Anggota Biro Navigasi Udara ICAO, Nancy Graham, setuju untuk melakukan pelacakan global dalam mencari pesawat MH370. Namun, ICAO tidak berani membuat komitmen sampai kapan pencarian pesawat MH370 akan berakhir.
”Pada prinsipnya masyarakat telah setuju. Tidak ada pertanyaan dari sesuatu yang perlu kita lakukan,” kata Nancy Graham. “Kami sedang mengembangkan aturan untuk masa depan. Kami bermaksud untuk memiliki regulasi untuk mendukung pencarian global.”
Ditanya apakah biaya pelaksanaan pencarian global menjadi batu sandungan? Graham menjawab; ”Tidak sama sekali, mereka benar-benar dalam solidaritas.” ”Tidak ada harga yang Anda dapat berikan untuk mencari di mana pesawat itu,” lanjut dia. Pesawat MH370 lenyap misterius pada 8 Maret 2014 sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat itu sudah dicari lebih dari dua bulan, namun masih nihil.
Meski data satelit Inmarsat telah dirilis, namun International Civil Aviation Organization atau Organisasi Penerbangan Sipil Dunia (ICAO) yang bernaung di bawah PBB, menyatakan, posisi pesawat pembawa 239 orang itu masih tetap misterius. ICAO setuju untuk melakukan pencarian global.
“Inmarsat dan DCA telah bekerja untuk merilis data komunikasi dan analisis deskripsi teknis,” demikian pernyataan pers oleh DCA Malaysia, seperti dikutip The Star. Data satelit Inmarsat tersebut setebal 47 halaman. Isinya tentang data komunikasi dan penjelasan tabel yang relevan terkait analisis Inmarsat tentang rute penerbangan pesawat MH370.
Data itu dirilis atas instruksi Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein. DCA menambahkan, bahwa orang-orang yang memiliki informasi tambahan tentang tragedi pesawat MH370 bisa mengirimkannya ke e-mail DCA, yakni[email protected].
Anggota Biro Navigasi Udara ICAO, Nancy Graham, setuju untuk melakukan pelacakan global dalam mencari pesawat MH370. Namun, ICAO tidak berani membuat komitmen sampai kapan pencarian pesawat MH370 akan berakhir.
”Pada prinsipnya masyarakat telah setuju. Tidak ada pertanyaan dari sesuatu yang perlu kita lakukan,” kata Nancy Graham. “Kami sedang mengembangkan aturan untuk masa depan. Kami bermaksud untuk memiliki regulasi untuk mendukung pencarian global.”
Ditanya apakah biaya pelaksanaan pencarian global menjadi batu sandungan? Graham menjawab; ”Tidak sama sekali, mereka benar-benar dalam solidaritas.” ”Tidak ada harga yang Anda dapat berikan untuk mencari di mana pesawat itu,” lanjut dia. Pesawat MH370 lenyap misterius pada 8 Maret 2014 sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat itu sudah dicari lebih dari dua bulan, namun masih nihil.
(mas)