Ping Bukan dari Kotak Hitam, Pencarian MH370 Dipertanyakan
A
A
A
CANBERRA –Ilmuwan selam mempertanyakan metode dan bukti hasil pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370. Ilmuwan itu memastikan sinyal ping yang selama ini jadi petunjuk pencarian pesawat MH370 bukan dari kotak hitam pesawat itu.
Ilmuwan yang diwawancarai media Australia dengan syarat anonim itu, menyebut klaim Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, soal sinyal ping dari kotak hitam pesawat MH370 selama ini sebagai “bencana”.
Menurut ilmuwan itu, empat sinyal ping yang terdeteksi di Samudera Hindia selatan, bukan dari kotak hitam MH370 tapi dari sumber lain yang juga butan manusia. “Segera setelah saya melihat frekuensi dan jarak antara ping (satu sama lain), saya tahu itu bukan pinger pesawat,” kata ilmuwan tersebut kepada News Corp Australia, Sabtu (24/5/2014).
Kesimpulan itu juga didukung tidak adanya bukti keberhasilan dari pencarian yang dilakukan robot selam Bluefin-21. Selain itu, pesawat RAAF juga mendeteksi sinyal misteri sebelumnya dalam pencarian yang menunjukkan ada sinyal lain yang sedang dirikim. ”Jelas ada manusia lain yang membut sinyal di luar sana,” kata ilmuwan itu.
Badan Pusat Koordinasi Australia (JaCC) sediri telah menolak permintaan sejumlah pihak untuk merilis rekaman sinyal ping untuk analisis secara independen. Kepala JaCC, Angus Houston, mengatakan sinyal masih dianalisa untuk memastikan tidak ada yang diabaikan. ”Mereka tidak akan merilis (rekaman sinyal), karena mereka tidak tahu apa (sinyal) itu,” lanjut ilmuwan tersebut.
Klaim sinyal kotak hitam pesawat MH370 itu memicu kontroversi, setelah Abbott begitu yakin, bahwa Australia tidak lama lagi akan menemukan pesawat MH370. ”Kami yakin, bahwa kami mengetahui posisi kotak hitam perekam penerbangan ke dalam beberapa kilometer,” kata Abbott beberapa waktu lalu saat berada di Shanghai.
Namun, kejanggalan mulai muncul ketika JaCC mematahkan klaim Abbott itu. Houston menyatakan, pencarian pesawat MH370 belum ada yang berubah.”Belum ada terobosan besar dalam pencarian MH370,” katanya.
Ilmuwan yang diwawancarai media Australia dengan syarat anonim itu, menyebut klaim Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, soal sinyal ping dari kotak hitam pesawat MH370 selama ini sebagai “bencana”.
Menurut ilmuwan itu, empat sinyal ping yang terdeteksi di Samudera Hindia selatan, bukan dari kotak hitam MH370 tapi dari sumber lain yang juga butan manusia. “Segera setelah saya melihat frekuensi dan jarak antara ping (satu sama lain), saya tahu itu bukan pinger pesawat,” kata ilmuwan tersebut kepada News Corp Australia, Sabtu (24/5/2014).
Kesimpulan itu juga didukung tidak adanya bukti keberhasilan dari pencarian yang dilakukan robot selam Bluefin-21. Selain itu, pesawat RAAF juga mendeteksi sinyal misteri sebelumnya dalam pencarian yang menunjukkan ada sinyal lain yang sedang dirikim. ”Jelas ada manusia lain yang membut sinyal di luar sana,” kata ilmuwan itu.
Badan Pusat Koordinasi Australia (JaCC) sediri telah menolak permintaan sejumlah pihak untuk merilis rekaman sinyal ping untuk analisis secara independen. Kepala JaCC, Angus Houston, mengatakan sinyal masih dianalisa untuk memastikan tidak ada yang diabaikan. ”Mereka tidak akan merilis (rekaman sinyal), karena mereka tidak tahu apa (sinyal) itu,” lanjut ilmuwan tersebut.
Klaim sinyal kotak hitam pesawat MH370 itu memicu kontroversi, setelah Abbott begitu yakin, bahwa Australia tidak lama lagi akan menemukan pesawat MH370. ”Kami yakin, bahwa kami mengetahui posisi kotak hitam perekam penerbangan ke dalam beberapa kilometer,” kata Abbott beberapa waktu lalu saat berada di Shanghai.
Namun, kejanggalan mulai muncul ketika JaCC mematahkan klaim Abbott itu. Houston menyatakan, pencarian pesawat MH370 belum ada yang berubah.”Belum ada terobosan besar dalam pencarian MH370,” katanya.
(mas)