Pemakaman masal dihelat, amarah menyelimuti Turki

Kamis, 15 Mei 2014 - 19:54 WIB
Pemakaman masal dihelat, amarah menyelimuti Turki
Pemakaman masal dihelat, amarah menyelimuti Turki
A A A
Sindonews.com – Suara pengeras suara menggema ketika operator mengumumkan nama-nama korban dalam insiden meledaknya sebuah tambang di Turki. Pada Kamis (15/5/2014), sebuah lubang besar mengangga sudah disiapkan untuk menjadi tempat peristirahatan terakhir para korban.

Seperti dilansir Reuters, para keluarga serta kerabat korban yang didukung oleh serikat buruh setempat mengeluarkan emosi mereka dengan mengadakan demonstrasi di beberapa kota besar di Turki yang menuntut Perdana Menteri, Tayyip Erdogan untuk bertanggung jawab.

Setidaknya 282 orang telah dikonfirmasi tewas, sebagian besar meninggal karena keracunan karbon monoksida di dalam tambang.

Harapan untuk menemukan kembali menemukan korban selamat pun semakin menipis, mengingat sekitar 100 orang yang masih terjebak di dalam tambang belum diketahui kondisinya.

Sementara itu, jalur ke arah lokasi tambang yang terletak di Soma, sekitar 480 kilometer dari Istanbul, ditutup. Penutupan ini dilakukan karena akan ada kunjungan dari Presiden Turki, Abdullah Gul, yang memicu kemarahan kerabat korban.

"Kami datang ke sini untuk berbagi kesedihan dan menunggu teman-teman kita untuk keluar tapi kami tidak diperbolehkan. Apakah nyeri presiden lebih besar dari kita?" ungkap Emre (18), yang mencoba untuk mencari info mengenai kerabatnya yang masih terjebak di dalam tambang.

Insiden ini dianggap sebagai insiden terburuk dalam sejarah industri pertambangan di Turki. Serikat buruh setempat meminta pertanggung jawaban pemerintah dan menuduh pemerintah hanya mencari keuntunan dan kurang menjamin keselematan pekerja.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5300 seconds (0.1#10.140)