Rakyat Luhansk tak akan ikut pemilu Ukraina
A
A
A
Sindonews.com – Luhansk, salah satu dari dua wilayah yang memutuskan untuk melakukan referendum dan memisahkan diri dari Ukraina untuk membentuk sebuah negara sendiri, dengan tegas menyatakan pada Senin (12/5/2014), mereka tidak akan mengikuti pemilu Ukraina.
Seperti dilansir Reuters, pernyataan tersebut diutarakan sehari setelah mereka mengadakan referendum untuk membentuk pemerintahan sendiri, yang dikecam oleh Kiev dan Barat. Hasil referendum menunjukkan, 96,2 persen warga mereka mendukung referendum tersebut.
"Mulai hari ini, kita sekarang adalah bagian dari Republik Luhansk, yang saya percaya bahwa rasanya sudah tidak tepat dan bahkan mungkin bodoh untuk terus memaksakan kami mengikuti pemilihan presiden di Ukraina," ungkap seorang juru bicara massa pro Rusia.
Hal ini tentu saja semakin memojokan pihak Rusia, karena mereka dianggap berada di balik setiap tindakan massa pro Rusia di Ukraina timur, dan dianggap sebagai inspirasi warga di wialayah tersebut untuk melakukan referendum.
Uni Eropa dengan tegas menyatakan, bila Rusia menganggu pemilihan umum di Ukraina maka sanksi tambahan siap dijatuhkan ke negara Beruang Merah itu. Dengan tidak ikutnya warga Luhansk dalam pemilu, bisa jadi pemilu di Ukraina akan terganggu dan sanksi itu akhirnya dijatuhkan.
Seperti dilansir Reuters, pernyataan tersebut diutarakan sehari setelah mereka mengadakan referendum untuk membentuk pemerintahan sendiri, yang dikecam oleh Kiev dan Barat. Hasil referendum menunjukkan, 96,2 persen warga mereka mendukung referendum tersebut.
"Mulai hari ini, kita sekarang adalah bagian dari Republik Luhansk, yang saya percaya bahwa rasanya sudah tidak tepat dan bahkan mungkin bodoh untuk terus memaksakan kami mengikuti pemilihan presiden di Ukraina," ungkap seorang juru bicara massa pro Rusia.
Hal ini tentu saja semakin memojokan pihak Rusia, karena mereka dianggap berada di balik setiap tindakan massa pro Rusia di Ukraina timur, dan dianggap sebagai inspirasi warga di wialayah tersebut untuk melakukan referendum.
Uni Eropa dengan tegas menyatakan, bila Rusia menganggu pemilihan umum di Ukraina maka sanksi tambahan siap dijatuhkan ke negara Beruang Merah itu. Dengan tidak ikutnya warga Luhansk dalam pemilu, bisa jadi pemilu di Ukraina akan terganggu dan sanksi itu akhirnya dijatuhkan.
(esn)