Abaikan amarah AS, China & Iran pererat kerjasama militer
A
A
A
Sindonews.com –Amarah China terkait aksi ekspor senjata oleh Beijing ke Teheran dua bulan lalu diabaikan China. Negara itu justru ingin meningkatkan kerjasama militer dengan Iran.
Menteri Menteri Pertahanan China, Chang Wanquan, menyampaikan hal itu kepada Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehqan saat bertemu di Beijing, Senin (5/5/2014).
“Peningkatan hubungan bilateral tetap positif dan mantap,ini menandakan kerjasama yang mendalam yang didasari politik saling percaya,” tulis kantor berita Xinhua mengacu kepada keterangan kantor Kementerian Pertahanan China.
“(Menteri) Chang yakin bahwa hubungan persahabatan antara kedua negara serta angkatan bersenjata akan diperkuat, karena telah ada peningkatan kunjungan, pelatihan serta kerjasama angkatan bersenjata,” lanjut laporan media China itu.
Sementara itu, Dehqan berharap kedua negara akan terus memainkan perang positif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
China, dua bulan lalu telah mengekspor senjata ke Iran. Hal itu membuat Washington marah, karena status Iran saat ini sedang dijatuhi embargo ekonomi dan militer. Ekspor sejata itu berupa pengadaan suku cadang rudal oleh pengusaha China kepada Iran.
China telah berulang kali menolak tuntutan AS untuk memaksakan sanksi ketat terhadap Teheran atas program nuklir yang dianggap berbahaya. Sebaliknya, China semakin erat dengan Iran terutama dalam pengembangan sumber daya minyak dan gas.
Menteri Menteri Pertahanan China, Chang Wanquan, menyampaikan hal itu kepada Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehqan saat bertemu di Beijing, Senin (5/5/2014).
“Peningkatan hubungan bilateral tetap positif dan mantap,ini menandakan kerjasama yang mendalam yang didasari politik saling percaya,” tulis kantor berita Xinhua mengacu kepada keterangan kantor Kementerian Pertahanan China.
“(Menteri) Chang yakin bahwa hubungan persahabatan antara kedua negara serta angkatan bersenjata akan diperkuat, karena telah ada peningkatan kunjungan, pelatihan serta kerjasama angkatan bersenjata,” lanjut laporan media China itu.
Sementara itu, Dehqan berharap kedua negara akan terus memainkan perang positif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
China, dua bulan lalu telah mengekspor senjata ke Iran. Hal itu membuat Washington marah, karena status Iran saat ini sedang dijatuhi embargo ekonomi dan militer. Ekspor sejata itu berupa pengadaan suku cadang rudal oleh pengusaha China kepada Iran.
China telah berulang kali menolak tuntutan AS untuk memaksakan sanksi ketat terhadap Teheran atas program nuklir yang dianggap berbahaya. Sebaliknya, China semakin erat dengan Iran terutama dalam pengembangan sumber daya minyak dan gas.
(mas)