Assad ditantang 10 pesaing dalam pilpres Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Empat kandidat baru telah mengajukan aplikasi untuk bertarung dalam pemilihan presiden Suriah yang akan digelar pada 3 Juni mendatang. Meski ada calon presiden lain, namun diprediksi Presiden Bashar al-Assad akan tetap menduduki kursi presiden pasca pilpres.
Juru bicara Parlemen Suriah, Mohamed al-Lahham, telah mengumumkan nama-nama empat kandidat baru itu. Diantara mereka terdapat seorang wanita dan seorang penganut Kristen. Empat kandidat itu adalah Ali Wanous, Azza Mohamed, Talea Salah Nasser, dan Samih Mikhael Moussa.
Dengan masuknya 4 kandidat ini, maka sudah ada 11 nama yang akan bersaing di pilpres mendatang, termasuk Assad. Dua diantara mereka adalah wanita.
Konstitusi Suriah mensyaratkan bahwa calon presiden negara itu haruslah seorang Muslim. Namun, seorang sumber di Mahkamah Konstitusi Suriah menegaskan, bahwa Moussa adalah seorang pemeluk Kristen.
"Kami menerima semua aplikasi untuk pencalonan presiden dan mengirimkan mereka ke parlemen," kata sumber itu, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (29/4/2014).
"Pendaftaran calon presiden akan ditutup pada 5 April. Lima hari sejak tanggal itu, kami akan memeriksa calon untuk melihat apakah mereka memenuhi semua persyaratan. Pada 6 Mei, kami akan mengumumkan siapa calon yang telah memenuhi persyaratan," tambahnya.
Hingga kini, banyak pihak mengecam rencana pilpres di Suriah, mengingat negara itu sedang diguncang perang dan jutaan warganya tengah mengungsi ke negara tetangga. Komisi Pemilihan Suriah telah menyatakan pada awal pekan ini, setiap warga Suriah yang telah meninggalkan negara itu secara "ilegal", tidak akan diizinkan untuk memberikan suaranya.
Juru bicara Parlemen Suriah, Mohamed al-Lahham, telah mengumumkan nama-nama empat kandidat baru itu. Diantara mereka terdapat seorang wanita dan seorang penganut Kristen. Empat kandidat itu adalah Ali Wanous, Azza Mohamed, Talea Salah Nasser, dan Samih Mikhael Moussa.
Dengan masuknya 4 kandidat ini, maka sudah ada 11 nama yang akan bersaing di pilpres mendatang, termasuk Assad. Dua diantara mereka adalah wanita.
Konstitusi Suriah mensyaratkan bahwa calon presiden negara itu haruslah seorang Muslim. Namun, seorang sumber di Mahkamah Konstitusi Suriah menegaskan, bahwa Moussa adalah seorang pemeluk Kristen.
"Kami menerima semua aplikasi untuk pencalonan presiden dan mengirimkan mereka ke parlemen," kata sumber itu, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (29/4/2014).
"Pendaftaran calon presiden akan ditutup pada 5 April. Lima hari sejak tanggal itu, kami akan memeriksa calon untuk melihat apakah mereka memenuhi semua persyaratan. Pada 6 Mei, kami akan mengumumkan siapa calon yang telah memenuhi persyaratan," tambahnya.
Hingga kini, banyak pihak mengecam rencana pilpres di Suriah, mengingat negara itu sedang diguncang perang dan jutaan warganya tengah mengungsi ke negara tetangga. Komisi Pemilihan Suriah telah menyatakan pada awal pekan ini, setiap warga Suriah yang telah meninggalkan negara itu secara "ilegal", tidak akan diizinkan untuk memberikan suaranya.
(esn)