Rusia larang tokoh muslim Tatar kembali ke Crimea
A
A
A
Sindonews.com – Seorang tokoh terkemuka muslim Tatar di Crimea, dilarang oleh pihak Rusia untuk kembali ke wilayah di semenanjung laut hitam tersebut. Demikian Majelis Tatar Crimea melaporkan, Selasa (22/4/2014).
Seperti dilansir Reuters, Majelis tersebut menyatakan, salah satu tokoh terkemuka mereka yang juga mantan ketua Majelis, Mustafa Dzhemilev, telah dilarang kembali ke Crimea untuk lima tahun ke depan, karena menyebrang ke Ukraina.
Hal ini terjadi hanya sehari setelah presiden Rusia Vladimir Putin menunjukan iktikad baiknya terhadap kaum muslim Tatar di Crimea. Kaum muslim Tatar sendiri mayoritas lebih memilih untuk menjadi warga Ukraina. Oleh karena itu, mereka adalah salah satu pihak yang menolak referendum di Crimea.
Pelarangan ini semakin diperkuat dengan pernyataan dari ketua Majelis mulim Tatar, Aslan Omer Kyrymly. Dia menyatakan, memang benar Dzhemilev dilarang kembali lagi ke Crimea selama lima tahun, setelah dia menyebrang kembali ke Ukraina paska liburan akhir pekan di Crimea.
Majelis itu sendiri diakui oleh Ukraina pada tahun 1990 sebagai perwakilan bagi muslim Tatar. Dzhemilev (70) sendiri merupakan pempimpin Majelis tersebut sejak tahun 1991 hingga tahun 2013 lalu.
Seperti dilansir Reuters, Majelis tersebut menyatakan, salah satu tokoh terkemuka mereka yang juga mantan ketua Majelis, Mustafa Dzhemilev, telah dilarang kembali ke Crimea untuk lima tahun ke depan, karena menyebrang ke Ukraina.
Hal ini terjadi hanya sehari setelah presiden Rusia Vladimir Putin menunjukan iktikad baiknya terhadap kaum muslim Tatar di Crimea. Kaum muslim Tatar sendiri mayoritas lebih memilih untuk menjadi warga Ukraina. Oleh karena itu, mereka adalah salah satu pihak yang menolak referendum di Crimea.
Pelarangan ini semakin diperkuat dengan pernyataan dari ketua Majelis mulim Tatar, Aslan Omer Kyrymly. Dia menyatakan, memang benar Dzhemilev dilarang kembali lagi ke Crimea selama lima tahun, setelah dia menyebrang kembali ke Ukraina paska liburan akhir pekan di Crimea.
Majelis itu sendiri diakui oleh Ukraina pada tahun 1990 sebagai perwakilan bagi muslim Tatar. Dzhemilev (70) sendiri merupakan pempimpin Majelis tersebut sejak tahun 1991 hingga tahun 2013 lalu.
(esn)