Tragedi MH370 bikin Malaysia terpuruk

Kamis, 10 April 2014 - 11:50 WIB
Tragedi MH370 bikin...
Tragedi MH370 bikin Malaysia terpuruk
A A A
Sindonews.com – Tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 menuai kritikan keras dari para kolomnis terkemuka. Mereka menganggap Malaysia telah terpuruk tidak hanya dalam kancah internasional tapi juga dalam kawasan regional.

Komunis Bloomberg terkuka, William Pesek, menulis, munculnya protes global terhadap Putrajaya telah membuktikan lemahnya Malaysia dalam penanganan sebuah kecelakaan peswat.

Dalam sebuah artikel berjudul “Missing plane will haunt Malaysia's future” (pesawat hilang akan menghantui masa depan Malaysia), dia mencibir pujian Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang menyatakan Malaysia sebagai contoh negara dengan ekonomi yang dinamis dan negara multikultural.

Pesek mengatakan, pujian Obama itu terdengar naïf setelah tragedi tragis itu terjadi. Kritiknya itu mengacu kepada penanganan tragedi pesawat MH370 oleh Perdana Menteri Najib Razak. ”Cukup atau tidak, sejak 8 Maret ketika pesawat MH370 hilang dalam perjalanan ke Beijing, Malaysia telah kehilangan wibawa, baik di kawasan dan di seluruh dunia,” katanya.

Kolomnis itu juga mengkritik penanganan perbedaan pendapat dan toleransi beragama. Dia mengambil contoh perlakuan penguasa Malaysia terhadap pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dengan tuduhan kasus sodomi. Selain itu, pelarangan penggunaan kata “Allah” bagi non-Muslim juga menjadi bahan kritikan terhadap Malaysia.

”Negara ini membutuhkan tidak kurang dari sebuah revolusi politik,” ujar Pesek, seperti dilansir Malaysia Insider, Kamis (10/4/2014). Menurutnya, penanganan buruk Putrajaya atas tragedi pesawat MH370 bukan sekadar kebetulan. Dia menganggap Putrajaya terlalu memanjakan Malaysia Airlines.

Kritik tajam Pesek, muncul hampir bersamaan dengan kritik dari tulisan jurnalis New York Times, Thomas Fuller. Dia menggaris bawahi amburadulnya koordinasi antara instansi Malaysia dan keterangan yang berbeda dalam pencarian pesawat yang jadi sorotan dunia itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5827 seconds (0.1#10.140)