Pemilu bersejarah di Afghanistan dalam ancaman Taliban
A
A
A
Sindonews.com – Sekitar 12 juta rakyat Afghanistan, pada Sabtu (5/4/2014) memberikan suara mereka untuk memilih pemimpin baru pengganti Presiden Hamid Karzai.
Pemilu demokratis pertama yang menjadi pemilu bersejarah di negara itu digelar dalam bayang-bayang ancaman kelompok Taliban.
Rezim Taliban adalah rezim berkuasa di negara itu yang tumbang pada tahun 2001, ketika Amerika Serikat menginvasi Afghanistan. Meski rezim Taliban tumbang, kelompok garis keras tersebut terus menebar ancaman untuk merebut kembali kekuasaan.
Kelompok Taliban juga berniat mengacaukan pemilu, karena menganggap pemilu Afghanistan didukung Amerika Serikat, musuh mereka.
Reuters melaporkan, sudah ada delapan kandidat pemimpin yang bersaing dalam pemilu Afghanistan. Tiga kandidat favorit, di antaranya mantan menteri luar negeri Abdullah Abdullah dan Zalmay Rassoul, dan mantan keuangan Menteri Ashraf Ghani.
Sedangkan tokoh incumbent, Hamid Karzai,tidak diperbolehkan untuk mencalonkan diri sebagaipresiden lagi sesuai aturan konstitusi Afghanistan. Dia sudah 12 tahun memimpin Afghanistan dan dikenal memiliki banyak pendukung.
Untuk mengamankan jalannya pemilu, lebih dari 350.000 tentara Afghanistan disiagakan di seluruh tempat pemungutan suara. Pemilu bersejarah di Afghanistan dipuji pejabat PBB.”Afghanistan tidak pernah menggelar pemilu yang dipersiapkan dengan begitu baik di awal,” puji Nicholas Haysom, wakil kepala misi PBB di Afghanistan kepada Al Jazeera.
Pemilu demokratis pertama yang menjadi pemilu bersejarah di negara itu digelar dalam bayang-bayang ancaman kelompok Taliban.
Rezim Taliban adalah rezim berkuasa di negara itu yang tumbang pada tahun 2001, ketika Amerika Serikat menginvasi Afghanistan. Meski rezim Taliban tumbang, kelompok garis keras tersebut terus menebar ancaman untuk merebut kembali kekuasaan.
Kelompok Taliban juga berniat mengacaukan pemilu, karena menganggap pemilu Afghanistan didukung Amerika Serikat, musuh mereka.
Reuters melaporkan, sudah ada delapan kandidat pemimpin yang bersaing dalam pemilu Afghanistan. Tiga kandidat favorit, di antaranya mantan menteri luar negeri Abdullah Abdullah dan Zalmay Rassoul, dan mantan keuangan Menteri Ashraf Ghani.
Sedangkan tokoh incumbent, Hamid Karzai,tidak diperbolehkan untuk mencalonkan diri sebagaipresiden lagi sesuai aturan konstitusi Afghanistan. Dia sudah 12 tahun memimpin Afghanistan dan dikenal memiliki banyak pendukung.
Untuk mengamankan jalannya pemilu, lebih dari 350.000 tentara Afghanistan disiagakan di seluruh tempat pemungutan suara. Pemilu bersejarah di Afghanistan dipuji pejabat PBB.”Afghanistan tidak pernah menggelar pemilu yang dipersiapkan dengan begitu baik di awal,” puji Nicholas Haysom, wakil kepala misi PBB di Afghanistan kepada Al Jazeera.
(mas)