Kapal pelacak kotak hitam dekati area tragedi MH370
A
A
A
Sindonews.com - Kapal Ocean Shield milik Angkatan Laut Australia yang dilengkapi detektor kotak hitam menuju area yang diduga sebagai lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH370, Jumat (4/4/2014).
Kapal canggih itu diharapkan segera menemukan titik jatuhnya pesawat MH370 di wilayah Samudera Hindia selatan dan menemukan kotak hitam, mengingat baterai kotak hitam hanya bisa bertahan sekitar tiga sampai empat hari lagi.
Para peneliti sudah mengingatkan, bahwa tanpa ditemukan kotak hitam pesawat MH370, misteri hilangnya pesawat pembawa 239 orang sejak 8 Maret 2014 itu akan sulit dipecahkan.
Kapal canggih tersebut meninggalkan Perth sejak Senin malam, dan butuh tiga hari untuk menuju lokasi yang diyakini sebagai area jatuhnya pesawat MH370.
Sedangkan kapal HMS Echo, milik Angkatan Laut Inggris sudah menghabiskan waktu seharian pada Kamis kemarin untuk menjelajahi Samudera Hindia selatan untuk menemukan gelombang transmisi sonik dari perekam data pesawat. ”Satu gelombang sudah diperoleh, tapi belum bisa dipastikan,” kata Badan Pusat Koordinasi Bersama (JaCC) yang berbasis di Perth, dalam sebuah pernyataan.
”Alert palsu mungkin dirasakan dari sumber hayati, seperti paus atau gangguan dari sinyal kebisingan,” lanjut dia, seperti dilansir Malaysia Insider.
Pencarian kapal yang dilanjutkan sejak Kamis kemarin, mengandalkan 10 pesawat militer, empat jet sipil dan sembilan kapal. Berbagai moda pencari pesawat itu melintas secara zig zag di daerah seluasa 217.000 persegi, yang berjarak 1.700 km dari barat laut Perth.
”Perkiraan cuaca untuk pencarian hari ini menguntungkan, dengan visibilitas kurang lebih 10 kilometer,” lanjut JaCC.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak bersumpah, bahwa pihaknya tidak akan beristirahat, sampai misteri tragedi pesawat MH370 terjawab. ”Kami ingin mencari jawaban. Kami ingin memberikan kenyamanan kepada keluarga (korban) dan kami tidak akan berhenti sampai jawaban yang ditemukan,” katanya.
Kapal canggih itu diharapkan segera menemukan titik jatuhnya pesawat MH370 di wilayah Samudera Hindia selatan dan menemukan kotak hitam, mengingat baterai kotak hitam hanya bisa bertahan sekitar tiga sampai empat hari lagi.
Para peneliti sudah mengingatkan, bahwa tanpa ditemukan kotak hitam pesawat MH370, misteri hilangnya pesawat pembawa 239 orang sejak 8 Maret 2014 itu akan sulit dipecahkan.
Kapal canggih tersebut meninggalkan Perth sejak Senin malam, dan butuh tiga hari untuk menuju lokasi yang diyakini sebagai area jatuhnya pesawat MH370.
Sedangkan kapal HMS Echo, milik Angkatan Laut Inggris sudah menghabiskan waktu seharian pada Kamis kemarin untuk menjelajahi Samudera Hindia selatan untuk menemukan gelombang transmisi sonik dari perekam data pesawat. ”Satu gelombang sudah diperoleh, tapi belum bisa dipastikan,” kata Badan Pusat Koordinasi Bersama (JaCC) yang berbasis di Perth, dalam sebuah pernyataan.
”Alert palsu mungkin dirasakan dari sumber hayati, seperti paus atau gangguan dari sinyal kebisingan,” lanjut dia, seperti dilansir Malaysia Insider.
Pencarian kapal yang dilanjutkan sejak Kamis kemarin, mengandalkan 10 pesawat militer, empat jet sipil dan sembilan kapal. Berbagai moda pencari pesawat itu melintas secara zig zag di daerah seluasa 217.000 persegi, yang berjarak 1.700 km dari barat laut Perth.
”Perkiraan cuaca untuk pencarian hari ini menguntungkan, dengan visibilitas kurang lebih 10 kilometer,” lanjut JaCC.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak bersumpah, bahwa pihaknya tidak akan beristirahat, sampai misteri tragedi pesawat MH370 terjawab. ”Kami ingin mencari jawaban. Kami ingin memberikan kenyamanan kepada keluarga (korban) dan kami tidak akan berhenti sampai jawaban yang ditemukan,” katanya.
(mas)