Kabut asap ekstrem di China mirip musim dingin nuklir

Jum'at, 28 Februari 2014 - 11:06 WIB
Kabut asap ekstrem di...
Kabut asap ekstrem di China mirip musim dingin nuklir
A A A
Sindonews.com - Polusi kabut asap ekstrem di wilayah Cina dianggap sebagai fenomena langka. Ilmuwan China bahkan menyamakannya dengan kondisi yang ia sebut sebagai “musim dingin nuklir”.

Seorang profesor di Universitas Pertanian China, He Dongxian, mengatakan kepada South China Morning Post, kemarin (27/2/2014), bahwa, dalam kondisi seperti ini, China akan mengalami sesuatu yang mirip dengan “musim dingin nuklir”.

Ilmuwan itu bahkan sudah melakukan tes. Di mana, benih cabai dan tomat yang biasanya dalam 20 hari bisa tumbuh, namun karena dampak kabut asap ekstrem itu butuh dua bulan untuk tumbuh. ”Sekarang hampir setiap kegiatan pertanian terjebak dalam kepanikan asap,” ujar Dongxian.

Kabut asap ekstrem yang menutupi negara telah berubah menjadi sangat tebal. Kondisi itu akan menghambat fotosintesis dan berpotensi mengacaukan pasokan makanan di negeri Tirai Bambu tersebut.

Selama sepekan terakhir, pencemaran asap di China sudah mencapai titik krisis. Di mana kabut asap ekstrem telah merambah ke enam provinsi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, polusi udara yang parah itu dialami 19 kota di China.

Masih menurut WHO, konsentrasi mikro partikel di Beijing cukup kecil untuk masuk ke dalam paru-paru manusia. Yakni mencapai 505 mikorgram per meter kubik pada Selasa lalu. Hal itu bisa memicu masalah kesehatan yang serius. Tingkat yang aman, versi WHO adalah 25 mikrogram per meter kubik.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0745 seconds (0.1#10.140)