Ulama top Teheran tolak Iran mesra dengan AS

Sabtu, 22 Februari 2014 - 10:41 WIB
Ulama top Teheran tolak Iran mesra dengan AS
Ulama top Teheran tolak Iran mesra dengan AS
A A A
Sindonews.com - Seorang ulama terkemuka di Iran, memperingatkan agar Pemerintah Iran tidak melanjutkan langkahnya untuk berhubungan dengan Amerika Serikat. Penolakan upaya Iran menjalin hubungan dengan AS itu disambut teriakan “Matilah AS!”dan “Matilah Israel!”.

Ayatollah Ahmad Janati—nama ulama terkemukan Teheran itu--,memperingatkan, bahwa upaya Iran untuk menjalin hubungan yang “mesra” dengan AS akan sia-sia.

”Beberapa orang telah menciptakan jaringan bawah tanah untuk membangun hubungan dengan Amerika,” kata Ayatollah Ahmad Janati, di tengah kerumumanan jemaah salat Jumat, di Teheran kemarin yang disiarkan media Pemerintah Iran.

”Orang-orang kami anti – Amerika. Anda harus anti – Amerika. Lalu, mengapa Anda melangkah dengan cara yang berbeda dari orang-orang?,” tanya Janati tanpa menyebut pihak yang dia maksud. Kendati demikian, kritikan keras itu diduga kuat ditujukan kepada Pemerintah Hassan Rouhani yang gencar menjalin hubungan dengan negara-negara Barat.

”Selama orang-orang kami, dan pemimpin tertinggi kami (Ayatollah Ali Khamenei) tidak menginginkannya, usaha Anda tidak akan berbuah apapun,” ucap Janati, yang memimpin Guardians Council, kelompok pengawas Pemilu yang kuat di Iran, seperti dilansir Al Arabiya.

Komentar ulama itu, disambut teriakkan khas warga Iran, yakni, ”Matillah Amerika!" dan “Matilah Israel!” dari ribuan jemaah salat Jumat. Selama ini Khamenei juga cenderung tidak suka Iran menjalin huungan dengan negara-negara Barat, terutama AS.

Namun, dia tidak menentang upaya Pemerintahan Rouhani untuk bernegosiasi nuklir dengan negara-negara Barat dengan tujuan membebaskan embargo ekonomi yang menyengsarakan rakyat Iran.

Perkembangan politik Iran mengalami perubahan radikal sejak Rouhani menjadi Presiden Iran. Puncaknya, saat Rouhani berbincang dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama via telepon selama 15 menit di New York, Septembaer 2013 lalu.

Kejadian itu memicu ketidaksukaan Khamenei dan sejumlah kelompok garis keras Iran. Imbasnya, saat Rouhani pulang ke Teheran, dia dilempar sepatu oleh sekelompok orang dari kalangan garis keras.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7936 seconds (0.1#10.140)
pixels