Nyamar wanita, 4 teroris serang markas polisi Kabul
A
A
A
Sindonews.com – Empat teroris pria menyerang marka polisi di Kabul, Afghanistan, Jumat (21/2/2014) pagi. Dalam aksinya, mereka membawa bom dan menyamar sebagai wanita dengan mengenakan burqa.
Satu petugas polisi tewas dalam serangan tersebut. Demikian keterangan pejabat Kabul. Keempat teroris itu, menyerang markas polisi di Distrik Sarobi, sekira 50 kilometer dari sebelah timur Kabul.
Salah satu dari penyerang tewas ketika ia meledakkan diri dengan bom di sebuah kendaraan di luar pintu masuk markas polisi. Sedangkan tiga teroris lainnya masuk dan mengumbar tembakan kea rah petugas.
”Hari ini sekitar pukul 06.20 (waktu Kabul) , seorang pembom bunuh diri mengendarai mobil meledakkan dirinya di gerbang pintu masuk markas polisi Sarobi,” kata Kepala Polisi Provinsi Kabul, Jenderal Mohammad Zahir, kepada AFP.
“Tiga teroris lainnya dengan mengenakan pakaian burqa wanita, memasuki halaman gedung mulai menembak dan melawan pasukan polisi dan tentara,” lanjut dia. ”Akibat serangan itu, seorang petugas tewas dan tiga lainnya terluka.”
Keempat teroris itu mengenakan burqa, untuk menghindari pemeriksaan aparat keamanan di Afghanistan. Serangan serupa, pernah terjadi tahun 2012, di mana empat tentara Perancis tewas.
Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengakui, kelompoknya berada di balik serangan mematikan yang berlangsung dua jam itu.
Satu petugas polisi tewas dalam serangan tersebut. Demikian keterangan pejabat Kabul. Keempat teroris itu, menyerang markas polisi di Distrik Sarobi, sekira 50 kilometer dari sebelah timur Kabul.
Salah satu dari penyerang tewas ketika ia meledakkan diri dengan bom di sebuah kendaraan di luar pintu masuk markas polisi. Sedangkan tiga teroris lainnya masuk dan mengumbar tembakan kea rah petugas.
”Hari ini sekitar pukul 06.20 (waktu Kabul) , seorang pembom bunuh diri mengendarai mobil meledakkan dirinya di gerbang pintu masuk markas polisi Sarobi,” kata Kepala Polisi Provinsi Kabul, Jenderal Mohammad Zahir, kepada AFP.
“Tiga teroris lainnya dengan mengenakan pakaian burqa wanita, memasuki halaman gedung mulai menembak dan melawan pasukan polisi dan tentara,” lanjut dia. ”Akibat serangan itu, seorang petugas tewas dan tiga lainnya terluka.”
Keempat teroris itu mengenakan burqa, untuk menghindari pemeriksaan aparat keamanan di Afghanistan. Serangan serupa, pernah terjadi tahun 2012, di mana empat tentara Perancis tewas.
Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengakui, kelompoknya berada di balik serangan mematikan yang berlangsung dua jam itu.
(mas)