Usut wawancara ekslusif Corby, polisi Australia gerebek kantor televisi
A
A
A
Sindonews.com – Polisi Australia pada Selasa (18/2/2014) menggerebek kantor jaringan televisi dan majalah Seven Network yang diduga telah menjalin kesepakatan ekslusif dengan ratu mariyuana Schapelle Corby.
Karyawan Seven Network mengatakan, Kepolisian Federal Australia (AFP) mendatangi kantor jaringa media tersebut di kota Sydney. Anggota AFP membawa surat perintah penggeledahan.
yang berkaitan dengan pengamanan mereka dilaporkan sebuah wawancara eksklusif dengan pemain berusia 36 tahun pada sembilan tahun dia di dalam penjara Kerobokan Bali .
"Pada sekitar 08:55, setidaknya selusin perwira AFP menggerebek kantor pusat Seven West Media di Jones Bay," tulis seorang karyawan Seven Network, Gus Bruno, di akun twitter-nya.
"AFP membawa surat perintah penggeledahan dalam kaitannya dengan kemungkinan hasil penyelidikan kejahatan dalam transaksi antara Schapelle dan @sundaynighton7," tambah Bruno.
Polisi Federal Australia sendiri tidak mau memberi rincian soaln penggerebekan ini. Namun, mereka mengaku telah melaksanakan operasi berdasar surat perintah penggeledahan di Sydney.
"Karena hal ini sedang berlangsung, tidak tepat bagi AFP untuk berkomentar lebih jauh," kata juru bicara AFP.
Karyawan Seven Network mengatakan, Kepolisian Federal Australia (AFP) mendatangi kantor jaringa media tersebut di kota Sydney. Anggota AFP membawa surat perintah penggeledahan.
yang berkaitan dengan pengamanan mereka dilaporkan sebuah wawancara eksklusif dengan pemain berusia 36 tahun pada sembilan tahun dia di dalam penjara Kerobokan Bali .
"Pada sekitar 08:55, setidaknya selusin perwira AFP menggerebek kantor pusat Seven West Media di Jones Bay," tulis seorang karyawan Seven Network, Gus Bruno, di akun twitter-nya.
"AFP membawa surat perintah penggeledahan dalam kaitannya dengan kemungkinan hasil penyelidikan kejahatan dalam transaksi antara Schapelle dan @sundaynighton7," tambah Bruno.
Polisi Federal Australia sendiri tidak mau memberi rincian soaln penggerebekan ini. Namun, mereka mengaku telah melaksanakan operasi berdasar surat perintah penggeledahan di Sydney.
"Karena hal ini sedang berlangsung, tidak tepat bagi AFP untuk berkomentar lebih jauh," kata juru bicara AFP.
(esn)