Petaka salju dan es di AS tewaskan 18 orang
Jum'at, 14 Februari 2014 - 11:16 WIB

Petaka salju dan es di AS tewaskan 18 orang
A
A
A
Sindonews.com - Setidaknya sudah 18 orang tewas, yang sebagian besar disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, karena dipicu oleh badai salju dan es yang melanda wilayah Amerika Serikat (AS).
Badai salju dan es yang dianggap Layanan Cuaca Nasional AS sebagai petaka itu kini meluas pantai timur menuju ke selatan AS.
Wilayah New York dan New Jersey kembali mengumumkan keadaan darurat terkait badai yang semakin parah itu. Layanan Cuaca Nasional memperingatkan, adanya “kubah raksasa” dari Arctic udara yang akan akan melumpuhkan sejumlah wilayah AS.
Di wilayah selatan AS, badai salju dan es telah melumpuhkan aktivitas 750 ribu keluarga. Selain itu, kantor bisnis juga tidak bisa beroperasi. Kantor berita BBC, Jumat (14/2/2014) melaporkan, sekitar 6.500 penerbangan juga telah dibatalkan.
Gedung Capitol AS pada 13 Februari 2014 waktu setempat atau hari ini (14/2/2014) WIB ditutup, setelah salju menutup jalan menuju gedung itu. Sedangkan di Kota New York, Walikota Bill de Blasio dikritik karena membiarkan sekolah tetap dibuka meskipun salju menumpuk di halaman sekolah.
”Kenapa sekolah di seluruh New York tidak ditutup? Ini akan mengancam beberapa anak,” kata Al Roker, seorang ahli meteorologi melalui akun Twitter.
Badai salju dan es yang dianggap Layanan Cuaca Nasional AS sebagai petaka itu kini meluas pantai timur menuju ke selatan AS.
Wilayah New York dan New Jersey kembali mengumumkan keadaan darurat terkait badai yang semakin parah itu. Layanan Cuaca Nasional memperingatkan, adanya “kubah raksasa” dari Arctic udara yang akan akan melumpuhkan sejumlah wilayah AS.
Di wilayah selatan AS, badai salju dan es telah melumpuhkan aktivitas 750 ribu keluarga. Selain itu, kantor bisnis juga tidak bisa beroperasi. Kantor berita BBC, Jumat (14/2/2014) melaporkan, sekitar 6.500 penerbangan juga telah dibatalkan.
Gedung Capitol AS pada 13 Februari 2014 waktu setempat atau hari ini (14/2/2014) WIB ditutup, setelah salju menutup jalan menuju gedung itu. Sedangkan di Kota New York, Walikota Bill de Blasio dikritik karena membiarkan sekolah tetap dibuka meskipun salju menumpuk di halaman sekolah.
”Kenapa sekolah di seluruh New York tidak ditutup? Ini akan mengancam beberapa anak,” kata Al Roker, seorang ahli meteorologi melalui akun Twitter.
(mas)